Mendag Zulkifli Tidak Akan Buru-buru Hapus Migor Curah, Ini Alasannya
Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak akan menghapus jenis minyak goreng curah (migor) dalam waktu dekat. Akan tetapi, pemerintah akan mengemas minyak goreng curah dengan kemasan sederhana untuk mempermudah distribusi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini bukan momen yang tepat untuk menghapus minyak goreng curah karena harga pangan sedang tinggi. Menurut dia, penghapusan minyak goreng curah harus dilakukan bertahap.
"Hapus (minyak goreng) curah ini belum siap, nanti hancur lagi (kondisi ekonominya). Bertahap, kan gak bisa kerja satu hari kelar," ujarnya saat mengunjungi Pasar Cibubur Jakarta Timur, Kamis (16/6).
Saat ini, Kemendag sedang menggodok struktur biaya pengemasan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana. Langkah ini merupakan inovasi Menteri Perdagangan teranyar dalam menangani tantangan distribusi minyak goreng curah.
"Cuma itu ongkosnya (pengemasan minyak goreng curah dengan kemasan sederhana senilai) Rp 500 per liter. Pedagangnya nggak mampu. Ini yang harus kami rumuskan," kata Zulkifli.
Selain strukur biaya, Zulkifli juga akan mencari sumber pendanaan pengemasan tersebut. Dia menekankan harga minyak goreng curah tidak boleh lebih tinggi dari Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram (Kg).
Oleh karena itu, Zulkili mengatakan, tidak akan menyerahkan biaya pengemasan kepada konsumen. Akan tetapi, Zulkifli juga berupaya untuk menyerahkan biaya pengemasan ke pengecer kecil di pasar.