Saingi Airbus dan Boeing, Pesawat C919 Cina Sempat Terhambat Aturan AS

Tia Dwitiani Komalasari
25 Juli 2022, 13:07
Prototipe kelima pesawat penumpang C919 buatan China lepas landas untuk uji terbang pertamanya dari Bandara Internasional Pudong Shanghai di Shanghai, China pada 24 Oktober 2019.
Reuters
Prototipe kelima pesawat penumpang C919 buatan China lepas landas untuk uji terbang pertamanya dari Bandara Internasional Pudong Shanghai di Shanghai, China pada 24 Oktober 2019.

Cina sebentar lagi akan mulai memasarkan secara komersial pesawat jet berbadan sempit (narrow body) C919. Saat ini, pesawat yang dirancang untuk menyaingi Boeing 737 MAX dan Airbus 320neo itu tengah menunggu proses sertifikasi.

Proyek pesawat C919 telah melewati jalan yang panjang sejak diluncurkan 2008. Pesawat diproduksi oleh Badan usaha Milik Negara Cina yaitu Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) dan direncanakan akan siap berkompetisi dengan Boeing dan Airbus pada 2020.

Awalnya proyek tersebut berjalan lancar. Comac telah mengajukan permohonan sertifikat tipe untuk pesawat dari Otoritas Penerbangan Sipil Cina pada 28 Oktober 2010. Pada tanggal 24 November 2011, Comac mengumumkan penyelesaian fase definisi bersama, menandai akhir dari fase desain awal untuk C919. Penyelesaian fase desain rinci diperkirakan selesai pada 2012.

Produksi prototipe C919 pertama dimulai pada 9 Desember 2011. Aerodinamika C919 dirancang dengan bantuan superkomputer Tianhe-2. Comac mulai berkolaborasi dengan Canada's Bombardier Aerospace pada Maret 2012 untuk memenuhi layanan rantai pasokan, sistem kelistrikan, perangkat lunak human interface, kokpit, pelatihan penerbangan, dukungan uji terbang, penjualan, dan pemasaran.

Comac kemudian meluncurkan pesawat C919 pertamanya pada November 2015. Namun demikian, proses sertfikasi sempat tertunda karena adanya masalah rantai pasok.

Diganjal Regulasi AS

Dirakit di Cina, pesawat itu ternyata sangat bergantung pada komponen negara barat, termasuk mesin dan avionik. Program tersebut sempat menghadapi berbagai masalah teknis dan kesulitan pasokan akibat kontrol ekspor Amerika Serikat yang lebih ketat.

Comac sempat kesulitan memperoleh pasokan barang tepat waktu dan telah kehabisan beberapa suku cadang. Hal itu diakibatkan kebijakan Amerika Serikat yang mewajibkan lisensi khusus untuk ekspor suku cadang dan bantuan teknologi ke perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer Cina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...