Sebelum Ekspor Beras, Jokowi Ingin Stok Domestik Cukup untuk Dua Tahun

Tia Dwitiani Komalasari
14 Agustus 2022, 16:00
Petani merontokan padi varietas Kopyor saat panen raya padi di persawahan, Desa Gedongsari, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). Perum Bulog menyatakan potensi penyerapan beras petani pada kuartal I tahun 2022 bisa mencapai 4,14 juta ton yan
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Petani merontokan padi varietas Kopyor saat panen raya padi di persawahan, Desa Gedongsari, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). Perum Bulog menyatakan potensi penyerapan beras petani pada kuartal I tahun 2022 bisa mencapai 4,14 juta ton yang merupakan jumlah ideal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Presiden Joko Widodo menargetkan agar Indonesia bisa mengekspor beras untuk memasok kebutuhan pangan dunia. Namun demikian, presiden yang akrab disapa Jokowi itu meminta Kementerian Pertanian untuk memastikan dulu kecukupan stok dan kebutuhan beras nasional hingga dua tahun ke depan, sebelum memutuskan ekspor.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai Presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras dan baiknya sistem ketahanan pangan yang dimiliki.

Advertisement

"IRRI tadi menyampaikan Indonesia sebaiknya melakukan ekspor, tetapi ekspor beras-beras berkualitas tinggi. Tapi perintah Presiden, pastikan dulu stok nasional dan kebutuhan nasional itu tersedia, baru berpikir untuk ekspor," kata Syahrul dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perkiraan kebutuhan konsumsi beras Nasional sebesar 30,03 juta ton per tahun. Produksi beras nasional dari tahun 2019 konsisten beradi di angka 31,3 juta ton. Sementara jumlah stok akhir di bulan April 2022 mencapai angka 10,2 juta ton.

Konsumsi Turun
Sementara itu Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria, mengatakan bahwa Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas beras sehingga bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain meningkatkan produksi, ada cara lain agar Indonesia bisa segera melakukan ekspor yaitu dengan menurunkan konsumsi beras.

Arif mengatakan, konsumsi beras Indonesia telah turun dari 98 kg per kapita pada 2016, menjadi 94,4 kg pada 2021. Menurut dia, konsumsi beras Indonesia masih bisa diturunkan hingga 85 kg per kapita sesuai dengan rekomendasi dari Pola Pangan Harapan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement