Jokowi Minta INA Gantikan Shell untuk Garap Blok Masela

Rizky Alika
24 Agustus 2022, 20:55
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Presiden Joko Widodo meminta sovereign wealth fund Indonesia Investment Authority (INA) untuk berinvestasi di Blok Masela dan mengantikan posisi Shell Upstream Overseas Ltd yang akan hengkang dari proyek tersebut. Selain Shell, porsi saham partisipasi dalam Blok Masela dikuasai Inpex asal Jepang sebesar 65%.

"Arahan Bapak Presiden segera dinegosiasikan dan carikan investor baru, termasuk pertimbangkan INA untuk masuk," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/8).

Sejak dua tahun lalu, Shell berencana melepas proyek Blok Masela. Keputusan tersebut didorong arus kas perusahaan yang tertekan karena proyek di negara lain.

Saat ini, Shell memiliki hak pengelolaan proyek Blok Masela sebesar 35%. Perusahaan berharap akan memperoleh dana hingga US$ 1 miliar dari penjualan saham tersebut.

Adapun, ladang gas di Maluku itu tengah mangkrak setelah Shell ingin melepas sahamnya. Untuk itu, Inpex Corporation selaku operator Blok Masela tengah mencari mitra baru.

SKK Migas pun menargetkan Inpex harus mendapatkan mitra pada akhir tahun ini. Apalagi, proyek ini ditargetkan onstream  atau mulai berproduksi pada 2027.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...