Investasi Proyek Blok Masela Diperkirakan Membengkak Jadi Rp19 Triliun

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Agustus 2022, 21:50
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

SKK Migas memperkirakan nilai proyek Abadi LNG Blok Masela bengkak US$ 1,3 miliar atau Rp 19,3 trilun (kurs Rp 14.900). Hal itu terjadi apabila proyek tersebut ditambah fasilitas penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilisation, and storage (CCUS) ke dalam rencana pengembangan (POD).

"Inpex sebagai pengelola Blok Masela sudah selesai studi CCUS, diperkirakan bisa sampai US$ 1,3 miliar," kata Kepala SKK Migas Dwi Soejipto saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Senin (22/8).

SKK Migas juga akan mengupayakan agar Inpex mendapat mitra tahun ini setelah Shell memutuskan hengkang. Akan tetapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Inpex dilirik oleh calon mitra.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia agar segera menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan migas nasional untuk menjalankan pengembangan proyek Lapangan Abadi LNG, Blok Masela. Arahan Presiden Jokowi langsung disikapi oleh SKK Migas dengan segera menjalin komunikasi bersama PT Pertamina.

SKK Migas bersama Pertamina sedang membahas soal besaran persentase hak pengelolaan yang bakal mereka ambil dari Shell. Adapun Shell saat ini memiliki hak pengelolaan proyek LNG Masela sebesar 35% yang sejatinya ingin mereka lepas sejak sejak dua tahun lalu.

 "Pertamina tertarik untuk ikut, karena memang pemerintah juga mengharapkan pertamina bisa ikut ya. Pertamina sedang mempelajari open data wilayah kerja itu dan bisa masuk berapa persen, jadi masuk apa engga, berapa persen masuknya," sambungnya.

Dwi belum bisa memastikan apakah Pertamina sanggup mengambil 35% atau seluruh hak pengelolaan proyek LNG Masela. Porsi persentase yang bakal diambil oleh Pertamina tergantung pada posisi keuangan perusahaan Migas nasional tersebut.

"Apakah bisa langsung mengambil seluruh bagiannya Shell atau berapa persen, sehingga pemerintah masih harus mencari mitra yang lain kalau memang tidak bisa diambil oleh satu pihak," ujar Dwi.

Dwi juga menjelaskan bahwa proyek Blok Masela kemungkinan bakal digarap oleh tiga sampai empat perusahaan migas secara bersamaan. Hal ini berbeda dari rencana awal yang mengatur pengerjaan Blok Masela oleh hanya dua perusahaan Migas yakni Inpex dan Shell.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...