Tak Hanya di Indonesia, Harga Beras Dunia Naik Akibat Produksi Turun

Tia Dwitiani Komalasari
10 Oktober 2022, 18:08
Petani merontokan padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz
Petani merontokan padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022).

Indeks harga komoditas pangan dunia turun selama enam bulan berturut-turus hingga September 2022. Namun demikian, indeks harga beras dunia malah naik 2,2%.

Dikutip dari laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, Indeks Harga Pangan 136,3 poin pada September. Angka tersebut turun 1,1 persen dari Agustus, namun tetap 5,5 persen lebih tinggi dari September 2021.

Penurunan harga pangan dunia itu terutama didorong oleh Indeks Harga Minyak Nabati hingga 6,6%. Ini merupakan level terendah sejak Februari 2021. Semua minyak nabati seperti minyak sawit, keledai, bunga matahari dan lobak menunjukkan indeks yang lenih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan indeks harga pangan juga terjadi pada susu, daging, dan gula.

Harga beras dunia naik

Meskipun sebagian besar harga komoditas pangan turun, harga beras dunia malah naik. Indeks Harga Beras FAO naik 2,2 persen.

Kenaikan harga beras didorong oleh kebijakan India yang memperketat ekspor komoditas tersebut mulai 9 September 20220. Larangan ekspor tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan harga komoditas tersebut di India.

FAO memprediksi Produksi beras dunia sebesar 512,8 juta ton pada periode 2022/2023. Jumlah itu turun dari prediksi yang dikeluarkan pada September sebesar 514,5 juta ton.

"Revisi produksi beras mencerminkan kekeringan musim panas dan suhu tinggi di Cina dan banjir di Pakistan," tulis laporan FAO.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...