Pasokan Beras Daerah ke Pasar Cipinang Nyaris Nihil Sejak Bulan Lalu

Tia Dwitiani Komalasari
7 Desember 2022, 15:05
Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Harga sejumlah jenis beras di sentra perdagangan beras Jakarta tersebut mengalami kenaikan dengan margin Rp1.000-Rp2.000 per kilogram sejak pemerintah menaikkan harg
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Harga sejumlah jenis beras di sentra perdagangan beras Jakarta tersebut mengalami kenaikan dengan margin Rp1.000-Rp2.000 per kilogram sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022.

Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang atau PIBC sudah tidak menerima pasokan beras dari daerah sejak sebulan lalu. Pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang kini hanya mengandalkan dari Bulog yang juga tersendat.

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, mengatakan bahwa saat ini stok beras di tempatnya dalam kondisi memprihatinkan. Harga beras medium pun sudah melambung tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Menurut Zulkifli, harga beras medium saat ini sudah mencapai Rp 10.200 per kg. Padahal HET yang ditetapkan pemerintah mencapai Rp 9.450 per kg.

"Saat ini saya situasi pasar kritis. Kalau impor beras tidak masuk dalam dua minggu, akan terjadi sesuatu. Harga beras sudah terlalu tinggi, " ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12).

Zulkifli mengatakan, biasanya beras yang masuk ke PIBC mencapai 2.500 hingga 3.000 ton per hari. Namun saat ini jumlahnya nyaris tidak ada.

"Biasanya tiap hari kami ada ratusan truk yang antar beras ke Cipinang. Sekarang 5-10 truk saja boleh dikatakan gak ada," ujarnya.

Hanya cukup untuk kebutuhan 10 hari DKI Jakarta

Zulkifli mengatakan, stok beras di PIBC merosot hingga diperkirakan mencapai 25 ribu ton. Jumlah itu hanya mencukupi 10 hari kebutuhan beras DKI Jakarta yang rata-rata mencapai 2.500 ton per hari.

Dia mengatakan, pedagang PIBC saat ini hanya mengandalkan pasokan beras dari Bulog. Namun itu pun pasokannya tersendat.

"Sejak dua minggu lalu saya sudah pesan 500 ton beras ke Bulog, tapi datangnya 100 ton, lalu 100 ton. Itu pun masih kurang," ujarya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan menyatakan sudah memberikan izin pada Perusahaan Umum Badan urusan Logistik atau Perum Bulog untuk impor 500 ribu ton beras tahun ini. Impor beras tersebut sebagai upaya mengamankan cadangan beras pemerintah yang berada di bawah batas normal sebesar 1,2 juta ton.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa dirinya sudah menandatangani surat perintah dari Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Bulog terkait perizinan impor beras tersebut.

"Maka saya sudah beri izin untuk impor untuk datangkan beras sebanyak 500 ribu ton kapanpun diperlukan, sekarang sudah dipesan," ujar Zulkifli di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (7/11).

 Indonesia masih mengimpor beras meskipun berstatus swasembada pangan sejak tiga tahun lalu. Namun demikian, impor beras tersebut tergolong beras khusus.

Berikut rincian impor beras Indonesia dari tahun ke tahun, seperti tertera dalam grafik.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...