Stok Cadangan Beras Pemerintah di Bulog Makin Anjlok Jadi 295 Ribu Ton

Nadya Zahira
7 Desember 2022, 20:27
Petani bersiap merontokkan gabah menggunakan alat tradisional saat panen di areal persawahan Kelurahan Kaligangsa, Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2021).
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.
Petani bersiap merontokkan gabah menggunakan alat tradisional saat panen di areal persawahan Kelurahan Kaligangsa, Tegal, Jawa Tengah, Senin (22/3/2021).

Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengatakan stok beras yang ada di gudang Perum Bulog saat ini sangat menurun dari yang sebelumnya 513 ribu ton, saat ini menjadi 494 ribu ton. Dari angka 494 ribu ton tersebut, salah satunya terdiri dari cadangan beras pemerintah atau CBP yang totalnya hanya sebesar 295 ribu ton dan sisanya komersil.

 "Dari teman-teman Bulog, sebenarnya stok CBP kita itu sekarang tinggal 295 ribu ton, CBP yang di luar komersial bukan dari Bulog," ujar Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (7/12)

 Arief mengatakan, Bapanas  dan Bulog sudah sepakat untuk menaikkan stok komersial di Bulog hingga sebesar 198 ribu ton. Stok komersil tersebut saat ini berkontribusi sebesar 40% dari seluruh beras yang dikelola Perum Bulog dan bisa dikonversi ke CBP jika dibutuhkan.

"Kemarin kami bersurat semacam mendorong untuk stok komersial yang 198 ribu ton itu dan bisa dikonversi untuk menjadi CBP sehingga bisa melakukan intervensi," ujar Arief.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan realisasi pengadaan gabah atau beras Perum Bulog sampai 5 Desember sebesar 954.462 ton. Pengadaan ini termasuk penyerapan saat fleksibilitas harga senilai Rp 8.800 per kg pada 5-17 Oktober sebesar  44.997 ton.

Setelah felksibilitas harga diberhentikan, Bulog bisa menyerap beras lagi sebesar 166 ribu ton. Namun demikian, data tersebut tidak mencapai angka yang dijanjikan Kementerian Pertanian sebesar 600 ribu ton.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...