Uni Eropa Perketat Impor CPO, Ekspor Sawit RI Akan Semakin Turun

Tia Dwitiani Komalasari
14 Januari 2023, 17:50
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022).
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022).

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki menyatakan bahwa ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa terus turun setiap tahunnya. Ekspor sawit tersebut akan terus turun akibat kebijakan Uni Eropa yang melarang impor CPO hasil deforestasi hutan.

Direktur Ekskutif Gapki, Fadhil Hasan, mengatakan bahwa ekspor ke Uni Eropa sebelumnya sudah turun setelah adanya RED II dan tudingan subsidi. Dengan adanya aturan deforestasi, ekspor sawit Indonesia ke Uni Eropa aka semakin turun.

Advertisement

"Sekarang saja ekspor ke Uni Eropa 4 juta kilo liter dari biasanya 5 juta kilo liter," ujarnya kepada Katadata.co.id, Sabtu (14/1).

Fadhil mengatakan, penurunan tersebut bukan hanya bahan bakar nabati atau biofuel, melainkan juga pangan dan industri.

Dia mengatakan, penerapan B35 memang akan membantu meyerap produksi sawit. Bahan bakar B35 akan berada di SPBU mulai 1 Februari 2023.

Namun demikian. penyerapan domestik tidak akan bisa mengimbangi volume dan nilai ekspor. Dengan demikian, industri sawit Indonesia perlu melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement