PLTS Terapung Cirata Beroperasi November, Kapasitas 145 MW

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Oktober 2023, 11:03
Foto udara susunan panel surya pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). PT PLN Nusantara Power akan menguji coba PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS apung terbesar di Asia Tenggara pada Oktober
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Foto udara susunan panel surya pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). PT PLN Nusantara Power akan menguji coba PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS apung terbesar di Asia Tenggara pada Oktober 2023 sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada November 2023.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Waduk Cirata, Jawa Barat, akan mulai beroperasi pada akhir November 2023. PLTS ini merupakan proyek dari perusahaan patungan antara PLN dan  perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar.

Arifin mengatakan, laporan tersebut telah dia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas atau ratas kabinet terkait strategi percepatan penyelesaian PSN di Istana Merdeka pada Kamis (5/10).

"PLTS terapung Cirata akhir bulan ini selesai," kata Arifin kepada wartawan usai ratas.

Selain Arifin, beberapa pejabat negara yang terpantau hadir dalam rapat terbatas itu yakni, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Proyek PLTS itu memiliki kapasitas pembangkit 145 megawatt (MW) dengan harga listrik 5,8 sen dolar per kilowatt jam (kWh). Dengan memanfaatkan lahan apung seluas 250 hektare atau 3% dari total luas permukaan waduk, PLTS Cirata diprediksi menghasilkan energi hijau hingga 245 juta kWh per tahun. Ini dinilai akan mengurangi emisi karbon dioksida 214.000 ton per tahun.

Proyek strategis nasional tersebut dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) dengan nilai investasi US$ 129 Juta atau setara Rp 1,9 triliun. Kontrak jual beli listrik menggunakan skema build, own, operate transfer (BOOT) selama 25 tahun.

PMSE merupakan perusahaan patungan antara PLN melalui PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar. Kepemilikan saham PMSE yaitu 51% PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi, dan 49% Masdar.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan sejumlah petinggi negara anggota ASEAN bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Waduk Cirata, Jawa Barat akan mulai beroperasi pada 27 Oktober 2023.

Laporan terkait proyek ladang listrik terapung paling besar di Indonesia itu disampaikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat Presiden Jokowi bersama delegasi negara ASEAN mengunjungi bilik pameran PLN dalam rangkaian Asean Indo-Pacific Forum (AIPF) Hotel Mulia Jakarta pada Selasa (5/9).

“Kami sudah siap untuk diresmikan tanggal 27 Oktober, Pak,” kata Darmawan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...