G20 Kumpulkan Dana Pandemi Rp 16 T, Indonesia Sumbang Rp 740 M

Abdul Azis Said
22 Juni 2022, 07:18
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 Indonesia di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). Pertemuan Joint Finance and H
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 Indonesia di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). Pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 tersebut membahas tentang pembiayaan untuk Prevention, Preparedness dan Respons (PPR) yang berkelanjutan dan terkoordinasi melalui pembentukan FIF.

Negara-negara kelompok G20 telah berhasil mengumpulkan komitmen sumbangan dana US$ 1,1 miliar atau setara Rp 16,28 triliun (kurs 14.800/US$) untuk dana persiapan pandemi di masa mendatang. Dana tersebut dikumpulkan dari beberapa negara termasuk Indonesia sebesar US$ 50 juta atau Rp 740 miliar.

Sementara Amerika Serikat dan Uni Eropa mengumpulkan masing-masing sebesar US$ 450 juta atau Rp 6,6 triliun. Selain itu,Jerman berencana urun dana sebesar US$ 52,7 juta, sisanya dari Singapura dan yayasan Wellcome Trust.

"Beberapa menteri lainnya mereka berkomitmen terkait kontribusinya, tapi mereka mungkin perlu beberapa proses, mereka juga menanyakan beberapa elemen yang perlu ditangani," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers usai Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20, Selasa (21/6).

 Sri Mulyani mengatakan, pembiayaan untuk persiapan pandemi akan dilakukan melalui pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF). Lembaga tersebut diharapkan bisa mulai beroperasi setelah disetujui Bank Dunia mulai akhir bulan ini. Pembentukan FIF ini menjadi salah satu komitmen dari negara-negara G20 dalam pertemuan sebelumnya mengenai Arsitektur Kesehatan Global.

"Pembentukan FIF saat ini sedang difinalisasi, dan juga diselenggarakan di Bank Dunia selaku Wali Amanat, mereka sudah mengajukan paper pembentukan FIF ini dan saya pikir bahwa dewan Bank Dunia akan melakukannya pada 30 Juni," ujarnya.

Pembentukan FIF ini berdasarkan kesepakatan para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara-negara G20 terkait perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan persiapan pandemi di masa mendatang. Dana yang terkumpul nantinya akan dialokasikan untuk pengembangan vaksin, obat dan perlengkapan diagnostik.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...