Bio Farma Belum Ajukan Harga Vaksin Gotong Royong Sinopharm

Rizky Alika
30 April 2021, 19:59
Sinopharm, Bio farma, harga vaksin
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Pekerja membawa Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021).

Kementerian Kesehatan belum menetapkan harga vaksin Sinopharm yang digunakan untuk program vaksinasi gotong royong. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih menunggu usulan harga dari PT Bio Farma (Persero).

"Belum (ditetapkan) ya. Usulan harga dari Bio Farma belum ada," kata Nadia saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (30/4).

Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan batas harga vaksin gotong royong akan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Keputusan ini akan mempertimbangkan usulan harga dari Bio Farma.

Namun, perusahaan pelat merah itu belum memberikan usulan harga lantaran masih menunggu pendampingan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Bambang belum bisa memastikan kapan pendampingan itu akan selesai. "Ya sampai BPKP selesai," ujar dia.

Harga vaksin buatan Sinopharm ini menjadi yang tertinggi dibandingkan yang lain. Menurut The Intelligence Unit, harga maksimal hingga US$ 77 atau sekitar Rp 1,1 juta per dosis. Sehingga untuk dua kali suntikan harganya jatuh sekitar Rp 2,2 juta. Berikut grafik harga beragam vaksin dari Databoks:


Vaksin Sinopharm sebanyak 482.400 dosis tiba di Tanah Air. Vaksin yang sudah siap pakai tersebut bagian dari 15 juta Sinopharm untuk program vaksinasi swasta atau vaksinasi gotong royong.

"Telah tiba sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi, vial dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group Corporation," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (30/4).

Tingkat Efikasi Vaksin Sinopharm 78%

Pada hari ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi  memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Berdasarkan studi klinik fase III yang dilakukan di Uni Emirat Arab dan beberapa negara pada subjek 42 ribu orang, efikasi vaksin menunjukkan 78%. Persentase pembentukan antibodi setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua sebesar 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada lansia.

Penny pun memastikan, vaksin tersebut aman digunakan. Sebab, kejadian efek samping lokal yang paling sering dilaporkan adalah kemerahan, pembengkakan, sakit. "Sangat kecil sekitar 0,01%. Sangat jarang," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...