Perusahaan dan Anak Buah Trump Didakwa dalam Kasus Penipuan Pajak
Pengadilan Amerika Serikat menggelar persidangan dugaan penipuan pajak yang menyeret perusahaan milik mantan Presiden AS Donald Trump, Trump Organization. Chief Finance Officer (CFO) Trump Organization, Allen Weisselberg, menjadi terdakwa dalam persidangan tersebut.
Jaksa mendakwa Weisselberg dengan dugaan menghindari pembayaran pajak atas pendapatan senilai US$ 1,76 juta sejak 2005. Weisselberg membantah dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan pada diri dan perusahaannya.
Reuters melaporkan, Jaksa Distrik Manhattan, Cyrus Vance, selama hampir tiga tahun menyelidiki dugaan penggelapan pajak tersebut yang diperkirakan berlangsung selama 15 tahun. Dari hasil penyelidikannya, Jaksa mengungkap bahwa Weisselberg menyembunyikan status kependudukan New York dengan tujuan melenyapkan diri dari kewajiban pajak pendapatan kota.
Kasus hukum tersebut merupakan puncak pembongkaran penipuan pajak Trump Organization, setelah beberapa kali perusahaan menunjukkan transparansi pembayaran pajak yang buruk. Vance menyebut terdapat 10 dakwaan yang dialamatkan bagi Trump Organization dan 14 dakwaan yang bakal menyeret Weisselberg.
Sebelum Weisselberg terseret, mantan kuasa hukum Trump, Michael Cohen, terjerat dalam kasus penghindaran pajak dan pelanggaran undang-undang kampanye yang membuat dia mendekam di penjara. Dengan begitu, Weisselberg menambah daftar orang tangan kanan Trump yang terjerat kasus penipuan pajak.
Meski perusahaan dan tangan kanannya terjerat hukum, Trump bebas dari dakwaan. Mantan presiden AS itu menuding bahwa penyelidikan hukum terhadap perusahaannya sarat akan kepentingan politik yang sebagai usaha untuk memperburuk citranya di hadapan publik AS.
Trump Organization merupakan perusahaan induk yang bergerak dalam berbagai sektor. Usaha ini meliputi bidang properti, investasi, penjualan dan pemasaran, hiburan, penerbitan majalah dan buku, media, jasa keuangan, ritel, makanan dan minuman, dan lainnya.
Trump Organization terdiri dari 515 anak perusahaan dan badan hukum, 264 di antaranya adalah bermerek Trump dan 54 lainnya menggunakan inisial namanya. Jaring usaha Trump Organization berada di seluruh Amerika dan dunia.
Di Indonesia, Trump Organization mengembangkan Trump Residences Tanah Lot, Bali, dan Trump Residences Lido, Jawa Barat. Bisnis properti itu bekerja sama PT MNC Land Tbk, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Pandemi corona membuat proyek tersebut terhambat pembangunannya.
Penyumbang bahan: Akbar Malik Adi Nugraha