Mengenal Minyak Makan Merah, Satu Level di Bawah Minyak Goreng Curah

Andi M. Arief
19 Juli 2022, 15:09
minyak goreng curah, minyak makan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Sejumlah warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Pemerintah akan membangun pabrik pengolahan tandan buah segar (TBS) sawit menjadi minyak sawit mentah ( crude palm oil/CPO) dan sebagian produk turunan. Salah satu produk turunannya yakni minyak makan merah (M3) atau Red Palm Oil (RPO) atau disebut juga refined palm oil.

RPO ini merupakan produk CPO setelah disuling, tapi tanpa diproses lebih lanjut. Proses awal dengan menggiling daging sawit hingga mengeluarkan cairan yang merupakan gabungan antara air dan minyak. Proses ini menghasilkan CPO.

Selanjutnya, kandungan air dalam CPO itu dipisahkan dengan cara disuling dan mendapatkan RPO. Karena tidak diproses lebih lanjut, warna yang dihasilkan oleh RPO adalah merah cair, sehingga produknya dinamakan minyak makan merah. 

"Jadi, sebenarnya tahapan ini masih bisa dibilang bisa dikerjakan skala koperasi atau masyarakat pada umumnya. Kalau lanjut ke tahapan berikutnya, baru tingkat tinggi teknologinya," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung kepada Katadata.co.id, Selasa (19/7).

Tahapan pembuatan RPO ini adalah satu tingkat sebelum minyak goreng curah. Dalam proses pembuatan minyak goreng curah dengan cara merefraksi RPO. Hasil refraksi dari RPO adalah refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dan RBD palm stearin.

Secara umum, RBD palm olein adalah minyak goreng curah, sedangkan RBD palm stearin adalah bahan baku untuk membuat margarin, shortening, dan bahan makanan lainnya. Adapun, minyak goreng kemasan dan minyak goreng premium adalah hasil RBD palm olein yang telah disaring untuk mengurangi impuritas.

Berdasarkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), minyak makan merah (M3) dan minyak goreng memiliki kandungan lemak padat yang sama pada suhu 30 derajat celcius sebesar 0%. Perbedaan kandungan lemak padat terlihat saat M3 dan minyak goreng sawit disimpan dalam suhu rendah.

Pada suhu 10 derajat celcius, kandungan lemak padat pada M3 mencapai 49,1%, sedangkan minyak goreng sebanyak 41,08%. Selain itu, kadar air pada M3 mencapai 0,21%, sedangkan minyak goreng tidak memiliki air sama sekali.

Akan tetapi, PPKS mencatat setidaknya tujuh keunggulan dalam mengonsumsi M3, yakni mengurangi kolesterol, mengurangi potensi penyakit jantung, meningkatkan kesehatan otak, meningkatkan sistem imun, memperbesar status vitamin A, mengurangi stres oksidatif, dan meningkatkan kesehatan kulit dan rambut.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...