Mengapa Kelompok LGBT Rentan Tertular Cacar Monyet di Amerika?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat hingga kini menetapkan risiko terinfeksi cacar monyet tergolong rendah. CDC mencatat di antara kelompok masyarakat, kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT merupakan yang paling rentan atau berisiko tinggi terpapar cacar monyet.
CDC menyatakan kebanyakan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet di Amerika tercatat aktif secara seksual. Menurut ahli kesehatan masyarakat, yang termasuk kelompok ini adalah kelompok gay dan biseksual, alias laki-laki yang memiliki hubungan seks dengan laki-laki. Potensi kerentanan bila mereka berasal dari daerah dengan kasus konfirmasi penyakit cacar monyet.
Direktur Divisi Pencecgahan HIV/AIDS CDC Demetre Daskalakis menyebut kontak kulit secara singkat tidak membuat seseorang terjangkit penyakit ini. Kontak dalam waktu lebih lama yang menyebabkan penularan penyakit ini.
“Bila anda bertanya seberapa lama waktu kontak yang dibutuhkan, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu, namun sepertinya penyakit ini tidak ditularkan oleh kontak singkat,” kata Daskalakis dilansir dari CNN, dikutip Selasa (23/8).
Daskalakis menyebut sebuah pesta yang dihadiri ribuan orang dan berlangsung dalam waktu lama bisa menjadi tempat penyebaran virus. Bila lokasi acara tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan seseorang berinteraksi dengan lawan bicara tanpa lesi di kulitnya, maka resiko penularan penyakitnya rendah.
CDC masih meneliti apakah virus ini dapat ditularkan seseorang tanpa gejala melalui hubungan seksual.
Kemudian, CDC menyarankan agar kelompok berisiko tinggi ini mengurangi kontak pada orang yang sudah jelas terinfeksi cacar monyet. Terakhir, CDC juga menghimbau agar kelompok berisiko tinggi mempertimbangkan pengurangan pasangan seksual guna menghindari kontak anonim yang berisiko menularkan cacar monyet.
“Saya rasa yang terpenting adalah kita harus memiliki kesadaran dan tingkat kecemasan atas hal-hal ini. Secara realistis, kontak antar kulit bisa menularkan cacar monyet, tapi tidak semudah itu,” ujar Daskalakis.
Rentannya kelompok LGBT membuat pemerintah AS membuat kebijakan memprioritaskan kelompok ini sebagai penerima utama vaksin cacar monyet
Berdasarkan data CDC Amerika Serikat, hingga hari ini, sudah ada 14.115 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di negara tersebut. Virus cacar monyet menular melalui kontak fisik yang dekat, dari kulit ke kulit. Selain itu juga bisa menular dari objek seperti handuk atau seprei yang pernah digunakan seseorang yang tertular cacar monyet.
Penderita cacar monyet bisa menyebarkan virus kepada orang lain kapan saja, sampai ruamnya sembuh, lesinya terlepas dan ada lapisan kulit baru di daerah yang terinfeksi.