Jokowi Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi RI saat Penutupan B20 Summit

Andi M. Arief
14 November 2022, 18:24
Jokowi, B20
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/wsj.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi (kiri-kanan) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Kepala BIN Budi Gunawan memberikan keterangan pers setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (13/11/2022).

Presiden Joko Widodo memaparkan Indonesia menjalankan Presidensi G20 di tengah situasi yang sulit dengan adanya pandemi, krisis pangan dan energi, bahkan krisis keuangan. Kepala Negara menekankan ekonomi Indonesia menguat di tengah berbagai ancaman krisis.

"Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyampaikan Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia," kata Presiden Jokowi dalam penutupan KTT B20 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2022 mencapai 5,44% dan menguat pada kuartal III-2022 menjadi 5,72%.

Selain itu Indonesia juga disebutnya bisa mengelola inflasi yang sempat naik 5,9% pada September 2022 karena dipicu kenaikan harga BBM, kemudian turun menjadi 5,7% pada Oktober 2022.

Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi ke depan, Presiden Jokowi memaparkan tiga strategi yang harus dilakukan yaitu hilirisasi industri, pengembangan ekonomi hijau, dan digitalisasi.

Hilirisasi industri dimaksudkan untuk memberi nilai tambah bagi komoditas mentah Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri, sementara ekonomi hijau bertujuan untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di bidang energi baru terbarukan.

“Inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dengan membawa investasi dan teknologi mereka, karena uangnya tidak sedikit untuk membangun ekonomi hijau di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...