PMI Manufaktur Naik, Menko Airlangga Optimistis Tak Ada PHK Massal

Andi M. Arief
28 Desember 2022, 15:58
PHK, PMI manufaktur
ANTARA FOTO/UMARUL FARUQ
Pekerja memproduksi lampu tenaga surya hemat energi saat peresmian pabrik PT Santinilestari Energi Indonesia di kawasan Ngerong, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019).

Pemerintah optimistis penyerapan tenaga kerja pada 2023 akan lebih baik daripada tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kinerja sektor manufaktur di dalam negeri terus menunjukkan perbaikan.

Purchasing Manager's Index atau PMI manufaktur pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai level 50,5. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian per November 2022 di posisi 50,3.

"Jadi, mudah-mudahan dengan kenaikan itu, penyerapan tenaga kerja akan lebih baik. Mudah-mudahan 2023 lebih baik daripada 2022," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Rabu (28/12).

PMI manufaktur Indonesia turun sejak Oktober di level 51,8, padahal PMI pada September tercatat sebesar 53,7. Pertumbuhan PMI manufaktur pada akhir tahun lalu, bahkan lebih baik dari tahun ini.  Berikut grafik Databoks: 

Airlangga memperkirakan permintaan di pasar ekspor akan masih bergejolak tahun depan. Namun, Ketua Umum Partai Golkar ini masih optimistis performa pasar ekspor akan terus tumbuh.

Optimisme penyerapan tenaga kerja ini di tengah isu Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK massal. Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo menyatakan bahwa ada tiga jenis industri yang akan melakukan PHK massal pada 2023. Penyebabnya, penurunan permintaan yang signifikan dari pasar industri tersebut.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...