PLTP Rantau Dedap Berkapasitas 91,2 MW Mulai Beroperasi di Sumatera

Image title
7 Januari 2022, 10:49
PLTP
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Petugas berjaga saat uji produksi sumur (Discharge Well) di PLTP Wayang Windu Star Energy Geothermal di Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021).

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap tahap 1 dengan kapasitas 91,2 megawatt (MW) telah beroperasi. Listrik dari PLTP Rantau Dedap akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT PLN untuk dapat mendukung keandalan pasokan listrik di Wilayah Sumatera.

PLTP ini dioperasikan PT. Supreme Energy Rantau Dedap (SERD). SERD merupakan perusahaan kerja sama antara PT. Supreme Energy, ENGIE, Marubeni Corporation dan Tohoku Electric Power.

Chairman Supreme Energy, Supramu Santosa, mengatakan proses pengerjaan proyek Rantau Dedap memiliki beberapa tantangan tersendiri. Seperti lokasi yang terpencil, medan yang terjal, elevasi tinggi (2.600 mdpl) dan konstruksi yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Hal tersebut kembali menunjukan komitmen yang sangat kuat dari PT. Supreme Energy dan semua mitra bisnis terhadap pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia dalam rangka mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai transisi energy," ujar Supramu dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1).

Supreme Energy memulai studi pendahuluan area panas bumi Rantau Dedap pada 2008, kemudian menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) selama 30 tahun di 2012 dan langsung memulai kegiatan eksplorasi hingga 2015.

Setelah menyelesaikan proses amandemen PJBL di akhir 2017, dan mencapai financial close pada 2018, kegiatan konstruksi dan pengeboran sumur pengembangan dimulai.

Adapun, SERD menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai kontraktor EPC. Total investasi untuk pengembangan PLTP Rantau Dedap Tahap-1 adalah lebih dari US$ 700 juta.

Saat ini, Supreme Energy juga mengoperasikan PLTP Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW yang dikelola oleh PT. Supreme Energy Muara Laboh (PT. SEML) di Provinsi Sumatera Barat dan sudah beroperasi sejak Desember 2019.

Dua proyek Supreme selanjutnya, yaitu pengembangan Panas Bumi Muara Laboh Unit-2 80 MW, dan eksplorasi PLTP Rajabasa 2 x 110 MW di Provinsi Lampung yang dikelola PT. Supreme Energy Rajabasa (SERB), sekarang sedang menunggu penyelesaian Amandemen PJBL dengan PT. PLN.

SEML merupakan perusahaan kerja sama antara PT. Supreme Energy, ENGIE dan Sumitomo Corporation. INPEX Corporation bergabung sejak akhir 2021. Sedangkan SERB adalah perusahaan kerja sama antara PT. Supreme Energy, ENGIE dan Sumitomo Corporation.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...