Kena PHK, BKPM Bantu Salurkan Pekerja Panasonic dan Toshiba

Yura Syahrul
4 Februari 2016, 16:25
BKPM
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah meminta klarifikasi terkait kabar penutupan pabrik Panasonic dan Toshiba di Indonesia karena berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. Bahkan, BKPM telah menyiapkan langkah dan bantuan untuk mengatasi dampak lanjutan dari persoalan tersebut.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, rencana PHK itu terkait dengan keputusan manajemen Toshiba dan Panasonic yang melakukan aksi korporasi untuk penyesuaian  pasar produknya. Keputusan itu secara tidak langsung tentu berdampak kepada para karyawan. “Aksi korporasi ini memang terkait dengan ketenagakerjaan,” katanya di Jakarta, Kamis (4/2).

Advertisement

Sebagai lembaga yang mengeluarkan izin investasi bagi pemodal asing di Indonesia, BKPM akan mengirimkan surat  formal ke manajemen Panasonic dan Toshiba. Surat itu untuk meminta kejelasan informasi terkait dengan kabar penutupan pabrik dua perusahaan elektronik asal Jepang tersebut. Bermodalkan penjelasan resmi itu, BKPM akan dapat memfasilitasi Panasonic dan Toshiba untuk meningkatkan daya saingnya. “Misalnya mendorong adanya kebijakan yang dibutuhkan seperti ketersediaan gas dan pemberlakuan SNI melalui koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan kementerian teknis lainnya,” kata dia.

(Baca: Isu PHK, Panasonic Akui 425 Karyawan Terdampak Restrukturisasi)

Menurut Franky, BKPM pernah melakukan fasilitasi semacam itu untuk sektor tekstil dan sepatu melalui pembentukan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu. Desk khusus tersebut beranggotakan berbagai kementerian, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perdagangan. “Desk tersebut dibentuk untuk fasilitasi investor tekstil dan sepatu existing yang mengalami permasalahan sehingga dapat mencegah terjadinya PHK,” katanya.

Bahkan, BKPM juga dapat melakukan penyaluran  tenaga kerja kedua perusahaan itu jika memang terjadi PHK. Kemudian, para karyawan tersebut dihubungkan dengan investor yang sedang melakukan konstruksi dan membutuhkan tenaga kerja. Ia mencontohkan investor elektronik dari Cina yang sedang konstruksi di Tangerang dan rencananya menyerap 1.500 tenaga kerja. “Atau investor sektor tekstil di Jawa Tengah yang sedang kesulitan mencari tenaga kerja,” kata Franky.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement