Selidiki Dugaan Transaksi Semu Saham, BEI Telah Panggil Pemilik Sekawan

Yura Syahrul
11 November 2015, 17:57
Bursa KATADATA | Agung Samosir
Bursa KATADATA | Agung Samosir
Bursa KATADATA | Agung Samosir

KATADATA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspend) aktivitas perdagangan tiga perusahaan sekuritas di bursa sejak sesi pertama perdagangan hari Rabu ini (11/11). Ketiga perusahaan itu adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk, dan PT Millenium Danatama Sekuritas. Mereka diduga tersangkut kasus gagal bayar transaksi gadai saham (repo) PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP).

Selain kasus gagal bayar transaksi repo, otoritas bursa tengah menelaah dugaan transaksi semu perdagangan saham alias penggorengan harga saham Sekawan. Sejak Senin lalu (9/11), BEI sudah menghentikan sementara perdagangan saham emiten berkode SIAP ini. Pertimbangannya, terjadi penurunan signifikan harga saham SIAP sebesar Rp 152 per saham atau minus 64,68 persen dari Rp 235 pada 16 Oktober 2015 menjadi Rp 83 per saham pada 6 November lalu.

Dalam suratnya kepada BEI, 2 November lalu, Direktur Sekawan, Jeffery Messakh, mengaku tidak tahu-menahu penyebab penurunan tajam harga saham perusahaan tersebut. "Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material atau aktivitas pemegang saham tertentu yang bisa mempengaruhi nilai efek perseroan," katanya. Ia juga menyatakan Sekawan tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat ini yang dapat mempengaruhi harga saham SIAP.

Saat ini, 46,06 persen saham Sekawan dimiliki publik. Sedangkan pengendali perusahaan ini adalah Fundamental Resources Pte Ltd. PT ASABRI (Persero) juga tercatat mengempit saham SIAP.

Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, BEI telah memanggil Rennier Abdul Rachman Latief, selaku pemegang saham Sekawan melalui Fundamental Resources, untuk menanyakan perihal gonjang-ganjing harga saham SIAP. “Kami sudah undang (Rennier) ke kantor (untuk) bicara beberapa hari lalu,” kata Tito kepada Katadata, Rabu (11/11).

Namun, Tito tidak menjelaskan lebih lanjut hasil pertemuan tersebut. Sedangkan hingga berita ini ditulis, Katadata belum mendapatkan konfirmasi dari Rennier.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...