Kinerja Migas Semester I-2014 Tidak Memuaskan

Image title
Oleh
14 Juli 2014, 17:28
kementerian esdm
KATADATA

KATADATA ? Kinerja sektor migas serta harga minyak mentah Indonesia (ICP) selama dua triwulan tahun ini tidak menggembirakan. Lifting migas masih lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan harga minyak mentah berada diatas target APBN tersebut.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Negara Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Suarnaya Sidemen mengatakan realisasi lifting minyak semester I-2014 rata-rata sebesar 792.000 barel per hari. Angka lifting tersebut hanya 91 persen dari target APBN 2014, sebesar 870.000 barel per hari. Sedangkan realisasi lifting gas bumi untuk periode yang sama, mencapai 7,21 juta MMBTU per hari, atau 0,5 persen melebihi target APBN 2014 sebesar 7,17 juta MMBTU.

"Sementara harga rata-rata minyak mentah Indonesia periode Desember 2013 hingga Mei 2014 sebesar US$ 106,44 per barel, atau mencapai 101,4 persen dibanding asumsi yang telah ditetapkan dalam APBN 2014 sebesar US$ 105 per barel," ujar Sidemen dalam keterangannya, Senin (14/7).

Bukan hanya di bawah target APBN 2014, kinerja migas ini pun masih di bawah APBN Perubahan 2014. Pemerintah dan DPR telah menyepakati asumsi makro APBN-P 2014 yaitu lifting minyak sebesar 818.000 barel per hari, lifting gas bumi 7,1 juta MMBTU atau 1.22 juta barel setara minyak, harga minyak mentah sebesar US$ 105 per barel dan nilai tukar rupiah terhadap dolar sebesar Rp 10.600.

Menurutnya banyak kendala di lapangan, seperti kendala operasi, kegiatan pengembangan, maupun kendala non-teknis lainnya yang membuat target lifting migas tidak tercapai. Dia mencontohkan terhentinya produksi Medco karena pemblokiran jalan oleh warga.

Meski demikian, pemerintah bersama SKK Migas dan KKKS tetap berupaya meningkatkan produksi demi mengejar target APBN. Beberapa cara yang dilakukan, antara lain melalui optimalisasi perolehan minyak dari cadangan minyak pada lapangan-lapangan yang telah beroperasi melalui peningkatan manajemen cadangan minyak, melakukan percepatan pengembangan lapangan baru, dan percepatan produksi di lapangan-lapangan baru dan lama.

"Upaya lainnya adalah meningkatkan kehandalan fasilitas produksi dan sarana penunjang untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan frekuensi unplanned shutdown sehingga dapat menurunkan kehilangan peluang produksi minyak," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan peningkatan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Serta meningkatkan koordinasi antar-instansi untuk mendukung operasi hulu migas dalam memfasilitasi percepatan proses perizinan dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan operasi migas. 

Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...