Tower Bersama Kantongi Utang US$ 1,3 Miliar
KATADATA ? Perusahaan Penyewaan Menara Telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. mengantongi pinjaman konsorsium senilai US$ 1,3 miliar atau setara Rp 15,8 triliun. Pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo dan mendanai belanja modal tahun depan.
Perseroan mendapat pinjaman ini dari 11 kreditur dalam dan luar negeri, yang seluruhnya dalam dolar dan terdiri dari dua bentuk. Pertama, fasilitas pinjaman revolving tanpa jaminan senilai US$ 1 miliar. Jangka waktunya lima tahun, dengan tingkat bunga berkisar LIBOR ditambah 150 basis poin hingga LIBOR ditambah 200 basis poin per tahun.
Kedua, fasilitas pinjaman revolving tanpa jaminan senilai US$ 300 juta berjangka waktu 360 hari. Tingkat bunga pinjaman ini adalah LIBOR ditambah interest margin.
Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan bulan ini perseroan akan menarik US$ 900 juta, untuk melunasi utang jatuh tempo. Sisanya US$ 400 juta akan disimpan untuk kebutuhan belanja modal .
?Jadi untuk refinancing pinjaman jatuh tempo sudah aman. Begitu juga dengan belanja modal. Kami tidak akan mencari pinjaman baru dulu,? ujarnya seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Rabu (26/11).
