Jokowi Prioritaskan Pembangunan Industri Padat Karya

Yura Syahrul
30 Maret 2016, 15:54
Investasi Padat Karya Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Presiden saat meninjau sebuah pabrik sepatu di Balaraja Barat, Tangerang, 5 Oktober 2015.

KATADATA - Pemerintah tengah berupaya mengembangkan banyak kawasan industri di berbagai daerah untuk menghadapi persaingan di pasar global. Agar lebih terarah, pemerintah fokus mengembangkan kawasan industri padat karya yang bisa membuka kesempatan banyak lapangan kerja.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, prioritas pembangunan industri di Indonesia adalah yang berpihak pada rakyat banyak. Contohnya, industri garmen dan alas kaki. “Industri padat karya (jadi prioritas), tidak ada yang lain,” ujarnya saat acara dialog publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, Rabu (30/3).

Pemerintah memprioritaskan industri padat karya karena sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 66 persen dari jumlah penduduk hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan adanya industri padat karya, dapat menyerap angkatan kerja yang cuma berpendidikan SD dan SMP tersebut. Alhasil, pemerintah dapat menekan angka pengangguran.

Jokowi menyebut beberapa industri kecil yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti industri kerajinan tangan, industri rotan, dan industri mebel. “Itu juga menyerap tenaga yang sangat banyak. Konsentrasinya di situ, yang padat industri yang padat karya,” katanya.

(Baca: Indonesia Lawan Malaysia dan Amerika Berebut Investasi Cina)

Meskipun industri padat karya menjadi prioritas pembangunan, Jokowi tidak begitu saja meninggalkan industri lainnya. Pemerintah akan terus berusaha mengembangkan industri lainnya. Namun, dalam jangka waktu pendek selama lima tahun ke depan, industri padat karya masih menjadi prioitas pemerintah.

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani sempat menyinggung arah kebijakan pembangunan industri di Indonesia. Ia menilai, pemerintah saat ini terlihat belum menentukan industri yang akan menjadi prioritas pembangunan. Padahal, menentukan prioritas tersebut penting untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global. “Dalam pembangunan industrialisasi kita perlu ditentukan prioritas. Industri mana yang mau jadi prioritas,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...