Kendali BCA Beralih dari Mauritius ke Perusahaan Indonesia

Martha Ruth Thertina
Oleh Martha Ruth Thertina - Miftah Ardhian
15 November 2016, 21:20
Bank BCA
Arief Kamaludin (Katadata)

Grup Djarum tak lagi menggunakan Farindo Investment Ltd, perusahaan khusus (special purpose vehicle/ SPV) di Mauritius, untuk mengendalikan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Seluruh saham BCA melalui Farindo, kini resmi dipindahtangankan ke perusahaan lain milik Djarum di Indonesia. 

Dalam surat keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (15/11), manajemen BCA menjelaskan, telah terjadi perubahan pemegang saham sebanyak 116,25 juta lot saham atau 47,15 persen saham BCA,  dari Farindo Investment (Mauritius) Ltd kepada PT Dwimuria Investama Andalan pada 11 November lalu.    

“Berdasarkan informasi yang kami miliki sejauh ini, dapat kami sampaikan bahwa tidak terjadi perubahan pengendalian BCA,” kata Direktur BCA Suwignyo Budiman dalam penjelasan tertulisnya.

Informasi tersebut memperjelas megatransaksi saham BCA pada Jumat pekan lalu (11/11). Ketika itu, sebanyak 116,3 juta lot saham BCA ditransaksikan di pasar negosiasi. Lewat transaksi tutup sendiri, saham bank swasta terbesar di Indonesia ini dihargai Rp 15.224 per saham atau senilai total Rp 177 triliun. Berlaku sebagai broker jual dan beli saham BCA tersebut adalah BCA Securities.

Transaksi tersebut  membuat nilai transaksi perdagangan di BEI pada hari itu melonjak menjadi Rp 189 triliun, atau sekitar 27 kali rata-rata nilai transaksi harian tahun 2016. Tak ayal, transaksi tersebut jadi sorotan. (Baca juga: Djarum Diduga Repatriasi Aset Lewat Saham BCA Rp 177 Triliun)

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan, transaksi itu merupakan bagian dari repatriasi dana hasil program pengampunan pajak. Bentuknya adalah pemindahan sebagian saham BCA yang dimiliki investor melalui perusahaan asing ke perusahaannya di Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...