Waspadai Risiko Ekonomi, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan

Desy Setyowati
19 Januari 2017, 19:15
BI bank
Arief Kamaludin|KATADATA

Memasuki tahun 2017, Bank Indonesia (BI) masih belum mau melonggarkan kebijakan moneternya karena mewaspadai potensi gejolak dari perekonomian global. Hal itu tercermin dari kebijakan bank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 4,75 persen. Artinya, suku bunga acuan sudah bertahan di level itu selama tiga bulan sejak 20 Oktober 2016.

Selain mempertahankan BI 7-Day Repo Rate, BI juga mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman (lending facility) dan fasilitas simpanan (deposit facility) di level 5,5 persen dan 4 persen. “Keputusan ini sejalan dengan upaya BI menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mengoptimalkan pemulihan ekonomi domestik,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara saat konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/1). 

Ia menjelaskan, sepanjang 2016 lalu perekonomian nasional relatif membaik. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu diperkirakan sekitar lima persen atau masih dalam kondisi positif. Hal ini didorong oleh perbaikan ekspor yang ditopang kenaikan harga komoditas seperti batubara dan logam.

Selain itu, kinerja ekspor manufaktur juga menunjukkan peningkatan. Inflasi tahun lalu juga berada di bawah kisaran target, yakni hanya 3,02 persen. (Baca juga: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)

Nilai tukar rupiah juga menunjukan penguatan meski ada ketidakpastian ekonomi global. Pada Desember lalu, BI mencatat rupiah terapresiasi 0,59 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm) ke posisi Rp 13.473 per dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang tahun, rupiah pun tercatat menguat 2,32 persen.

Sistem keuangan juga masih mencatatkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adecuacy Ratio/CAR) yang sebesar 22,8 persen dan rasio likuiditas 20,5 persen per November 2016. Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat menanjak menjadi 3,2 persen gross dan 1,4 persen nett, meski sudah kembali menyusut pada Desember. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...