Waspadai Risiko Ekonomi, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan

Desy Setyowati
19 Januari 2017, 19:15
BI bank
Arief Kamaludin|KATADATA

“Data sementara di Desember, NPL sudah dibawah tiga persen, yakni 2,98 persen,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung.  Ke depan, BI meyakini perekonomian nasional lebih membaik, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan yang tetap terjaga.

Meski begitu, BI tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang bersumber dari global maupun domestik. Dari sisi global, BI terutama mewaspadai risiko terkait arah kebijakan AS, perlambatan ekonomi Cina, serta kenaikan harga minyak dunia. 

(Baca juga: BI Lihat Masih Ada Ruang Turunkan Bunga Acuan Tahun Ini)

Sedangkan dari sisi domestik, BI mewaspadai dampak penyesuaian harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) terhadap inflasi. “Selanjutnya, BI akan terus melakukan penguatan koordinasi dengan pemerintah dengan fokus pada pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Tirta.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, masih ada ruang pemangkasan suku bunga acuan tahun ini. Hal tersebut seiring dengan situasi global yang kondusif dan perekonomian dalam negeri yang stabil. 

“Kalau lihat kondisi di dalam negeri dan global yang kondusif, stance dari suku bunga masih bisa ada sedikit ruang (untuk pelonggaran),” katanya. Namun, BI masih harus mempertimbangkan risiko inflasi ke depan imbas kenaikan kebijakan pencabutan subsidi elpiji dan listrik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...