Kenaikan Fed Rate Tak Bahaya, BI Diharapkan Tahan Bunga Acuan

Martha Ruth Thertina
16 Maret 2017, 12:36
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia

Pasar keuangan bergerak positif pasca kenaikan bunga dana bank sentral Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate. Para ekonom pun berharap Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) bakal menahan suku bunga acuan, BI 7-Day Repo Rate, dalam rapat bulanan yang berakhir Kamis (16/3) ini.

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian berpandangan, BI belum perlu merespons kenaikan Fed Fund Rate karena keputusan tersebut diyakini tidak membahayakan pasar keuangan domestik. Apalagi, inflasi di dalam negeri juga diprediksi masih akan berada dalam kisaran target yaitu 3-5 persen, meski kenaikan tarif listrik masih berlanjut.

''Kenaikan suku bunga The Fed kali ini tidak akan terlalu membahayakan pasar dan perekonomian negara-negara berkembang termasuk Indonesia,'' kata Fakhrul dalam keterangan tertulisnya kepada Katadata, Rabu (15/3). Sebelumnya, ada kekhawatiran kenaikan Fed Fund Rate bakal mendorong arus keluar modal asing dari pasar keuangan di negara berkembang.

(Baca juga: Rupiah dan Bursa Saham Melejit Pasca Kenaikan Bunga The Fed)

Prediksi Fakhrul, arus modal ke pasar obligasi masih akan berlanjut seiring adanya ekspektasi kenaikan peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s Financial Services LLC (S&P). Sejauh ini, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi untuk Indonesia.

(Baca juga: Sri Mulyani: Investor Amerika Lebih Minati Surat Utang Indonesia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...