Bantah OJK, Dirut BTN: Kasus Bilyet Palsu Bukan Kelemahan Sistem

Image title
30 Maret 2017, 16:48
RUPS BTN
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Direktur Utama BTN Maryono (tengah) bersama Komisaris Utama BTN I Wayan Agus Mertayasa (kiri) dan Direktur Strategi, Kepatuhan dan Resiko BTN Mansyur S. Nasution (kanan) saat RUPS BTN.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono mengatakan kasus bilyet deposito palsu yang menimpa perusahaannya terjadi akibat ulah oknum. Ia menolak perkara ini dianggap sebagai akibat dari lemahnya sistem internal perseroan.

“Kami tegaskan bahwa ini adalah kelakuan daripada oknum karena tidak pada sistem dan produknya bukan daripada BTN dengan bilyet palsu,” katanya usai rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (30/3).

Maryono menjelaskan, modus pelaku adalah dengan memalsukan dokumen penempatan dan penarikan dana nasabah. Pelaku bekerjasama dengan orang dalam bank untuk mengubah rekening deposito yang diajukan nasabah jadi rekening giro yang kapan saja bisa dicairkan.

(Baca juga: OJK Temukan 3 Pelanggaran BTN Terkait Kasus Bilyet Deposito Palsu)

Ia mengatakan BTN selama ini telah menerapkan program anti fraud dengan patuh pada prinsip know your costumer dan know your employee. Program ini merupakan skema pencegahan deteksi, investigasi, pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut dari transaksi yang dianggap mencurigakan.

Makanya, ketika mencium praktik janggal atas aduan PT Asuransi Umum Mega yang tidak bisa mencairkan Rp 8 miliar depositonya, pada Desember 2016 BTN langsung melaporkan perkara ini ke kepolisian dan menggelar audit internal.

Maryono yakin kasus ini terjadi di luar sistem karena BTN tidak pernah menawarkan bunga di atas 8 persen seperti yang dijanjikan pelaku pada PT Asuransi Umum Mega. Selain itu, proses pembukaan rekening seharusnya tidak bisa dilakukan di luar kantor BTN. Belum lagi transfer bunga ke nasabah yang dilakukan bukan berasal dari BTN.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...