Alasan Mandiri Suntik Modal ke Startup "Pesaing EDC" Cashlez

Miftah Ardhian
14 Juli 2017, 10:00
Fintech
Arief Kamaludin | Katadata

Perusahaan perintis (startup) di bidang teknologi finansial (financial technology/fintech) bernama Cashlez mendadak jadi sorotan. Startup ini menawarkan alat penerimaan pembayaran dengan kartu yang digadang-gadang bakal menyaingi Electronic Data Capture (EDC). Salah satu pemodal, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri,  optimistis alat tersebut bakal sukses diterima pasar.

MCI dan sejumlah investor lain diketahui menyuntikkan modal sebesar US$ 2 juta atau setara Rp 26,7 miliar untuk Cashlez. MCI memimpin pendanaan dengan porsi mencapai 25 persen dari total suntikan modal tersebut. Rencananya, Cashlez akan menggunakan dana tersebut untuk memasarkan alatnya secara lebih luas.

Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro mengatakan, alat milik Cashlez memiliki prospek yang bagus lantaran jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan toko-toko ritel sangat banyak. Adapun sebagian besar pelaku usaha tersebut masih menggunakan sistem pembayaran tunai untuk transaksi bisnis. Penyebabnya, proses untuk memiliki mesin EDC tradisional cukup sulit.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong transaksi non tunai. "OJK pun menginginkan banyak transaksi tidak menggunakan sistem tunai. Sedangkan, tidak semua toko siap memiliki EDC, jadi ke depannya yang akan terjadi adalah alat yang kami miliki ini arah ke depannya Indonesia," kata Eddi saat dihubungi Katadata, Jakarta, Kamis (13/7).

Meski begitu, Eddi mengatakan, perlu waktu memasarkan alat tersebut. Maka itu, alat tersebut juga tidak akan langsung menyaingi apalagi menggantikan EDC. Yang jelas, alat tersebut akan menjadi alternatif penerimaan pembayaran dengan kartu. (Baca juga: Bank Mandiri Suntik Modal Startup Cashlez untuk Saingi Mesin EDC)

"Sekarang kan pilihannya hanya EDC. Ke depannya akan ada pilihan dan biarkanlah merchant yang memilih mau menggunakan EDC tradisional atau alat Cashlez atau dua-duanya," ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...