Menilik Contoh Makalah Penelitian yang Baik dan Benar

Ghina Aulia
28 Juli 2023, 17:28
Contoh makalah.
Pexels
Ilustrasi, makalah penelitian.

Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang membahas dan mengulas hal tertentu. Umumnya makalah dijadikan sebagai tugas pada proses pembelajaran. Salah satu jenis yang paling umum yaitu makalah penelitian. Biasa membahas tentang hasil pengamatan mau pun observasi terhadap suatu hal atau fenomena.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Makalah juga bisa diartikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Makalah memiliki beberapa manfaat yang bisa ditinjau dari penulis dan pembaca. Untuk penulis, makalah bisa dijadikan acuan hasil pembelajaran. Misalnya, mengukur tingkat pemahaman dan kemahiran dalam melaksanakan penelitian.

Sementara untuk pembaca, makalah bisa menjadi acuan penelitian berikutnya. Selain itu, pembaca juga bisa menjadikannya sebagai referensi penulisan serta menambah wawasan. Terkait dengan itu, berikut ini adalah contoh makalah penelitian yang bisa dijadikan acuan, dilansir dari Academia.

Contoh Makalah Penelitian

Judul: Pemanfaatan Lempesan (Scutellaria Discolor) untuk Meningkatkan Kualitas Air

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Dalam makalah ini saya menjelaskan mengenai Pemanfaatan Tumbuhan Lempesan untuk Meningkatkan Kualitas Air. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Perairan.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan pembuatan makalah ini, terutama pada Dosen Pengampu yang sekaligus menjadi dosen mata kuliah Ekologi Perairan Drs. Setijanto M.Sc, yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada saya. Saya sadar tanpa dukungan dari semua pihak, saya tidak akan mampu menyusun makalah ini dengan maksimal.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya harapkan dari pembaca terhadap makalah yang telah saya buat.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha budidaya perikanan dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang sangat pesat baik dari segi teknologi maupun skala usaha. Dalam pengelolaan usaha perikanan tentu juga tidak dapat dilepaskan dari adanya unsur kendala atau masalah.

Masalah tersebut dapat berupa masalah teknis maupun non teknis. Persoalan teknis terkait dengan budidaya sampai saat ini masih sering terjadi contohnya adanya serangan hama dan penyakit pada ikan. Terjadinya wabah penyakit pada tingkatan rendah menyebabkan berkurangnya produksi yang telah ditetapkan, dan pada tingkatan tinggi dapat menyebabkan kegagalan total dalam usaha budidaya.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya produk makanan yang ramah lingkungan, menuntut perubahan paradigma pada semua pemangku kepentingan bahwa produk perikanan diharapkan juga terbebas dari penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam penerapan usahanya.

Sesuai dengan pilar dasar paradigma pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia yang salah satunya adalah konsep blue economy. Salah satu dari prinsip prinsip blue economy antara lain terkait dengan efisiensi alam.

Sehubungan dengan dengan kendala teknis pada tataran budidaya ikan yaitu serangan hama dan penyakit, tentu pendekatan pencegahan dan pengendaliannya juga dalam konsep yang ramah lingkungan.

Upaya pendekatan yang ramah lingkungan terhadap pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dapat berupa memanfaatkan potensi potensi sumber daya alam yang ada di sekitar kita contohnya menggunakan bahan bahan alami dari tanaman herbal.

Tanaman-tanaman yang tumbuh di sekitar lingkungan kita yang menurut pandangan awam merupakan tanaman / tumbuhan liar ternyata dapat dimanfaatkan sebagai upaya alternatif untuk membantu agar usaha budidaya perikanan dapat berjalan dengan lancar.

Kandungan kimia yang terkandung di dalam tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan kualitas air, meningkatkan kekebalan ikan, mengobati ikan, dan untuk mengendalikan hama.

Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Sedangkan menurut (Johnson et.al, 1997) kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.

Kualitas air ialah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas air adalah mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam penggunaannya.

Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna) (ICRF,2010).

Ekosistem air yang terdapat di darat (inland water) secara umum dibagi atas 2 yaitu perairan lentik (lentik water), atau juga disebut sebagai perairan tenang, misalnya danau, rawa, waduk, situ, telaga dan sebagainya dan perairan lotik (lotic water), disebut juga sebagai perairan berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, parit dan sebagainya. Perbedaaan utama antara perairan lotik dan lentik adalah dalam kecepatan arus air (Barus, 2003).

1.2. Tujuan

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari tanaman Lempesan agar berguna untuk lingkungan perairan.

II. ISI

2.1. Scutellaria

Genus Scutellaria dari sekitar 300 spesies tanaman umumnya dikenal sebagai Skullcaps. Tanaman ini tersebar luas di wilayah yang beriklim tropis ( Joshee et.al, 2002 ). Skullcaps adalah tanaman yang biasa digunakan untuk tanaman obat-obatan.

Tanaman ini ditemukan di daerah yang teduh lembab, padang rumput, parit dan tepi sungai terutama di lereng bukit yang ditutupi oleh vegetasi, selain itu tanaman ini juga berbunga pada bulan Juli sampai September.

Tanaman ini juga biasanya digunakan sebagai obat herbal tradisional di daerah Cina. Dalam pengobatan tradisional Cina, tanaman ini digunakan untuk membersihkan yang jahat dan mengusir kejahatan ( Shang et.al, 2010 ).

2.2. Scutellaria discolor

Scutellaria discolor adalah tanaman yang paling ekstensif dipelajari pada spesies Skullcap dan akar dari tumbuhan ini diketahui mengandung sejumlah turunan flavon. Sebuah analisis metabolomic dari Scutellaria discolor menunjukkan bahwa, tanaman atau tumbuhan ini mengandung lebih dari 2000 senyawa dan 781 diantaranya diduga sebagai obat.

Selain itu kandungan kimia juga ditemukan di berbagai spesies Scutellaria. Sehingga pemanfaatan tumbuhan Scutellaria discolor sangat banyak sekali digunakan di berbagai media baik untuk pengobatan maupun meningkatkan kualitas air ( Joshee et.al, 2010 ).

Tanaman Scutellaria discolor atau dikenal dengan nama daerah tumbuhan Lempesan, tumbuhan ini memiliki kandungan kimia yang cukup banyak. Bagian daun dari Lempesan mengandung saponin, flavonoid, polifenol dan juga minyak atsiri.

Selain daun, bagian yang dapat digunakan dari tumbuhan ini adalah bagian batangnya. Pemanfaatan tumbuhan ini telah diuji dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas air pada suatu kolam budidaya, sehingga mempermudah dan juga meningkatkan kualitas atau mutu yang dihasilkan.

2.3. Kualitas Air

Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya).

Kualitas air yang baik memiliki beberapa syarat, antara lain terdapat lima syarat utama kualitas air yang baik untuk kehidupan ikan. Syarat yang pertama adalah rendahnya kadar amonia dan nitrit.

Syarat yang kedua, bersih secara kimiawi, kemudian yang ketiga memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang memadai. Syarat keempat, rendah kadar cemaran organik dan syarat yang kelima adalah kondisi perairan yang stabil (Effendi, 2003).

Kualitas air memiliki beberapa parameter, parameternya antara lain adalah fisika, kimia dan parameter biologi. Parameter fisika berisi suhu, kecerahan dan juga kedalaman. Suhu merupakan pola temperatur ekosistem air yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi.

Selain itu pola temperatur perairan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor yang diakibatkan oleh aktivitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik, penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung (Barus, 2003).

2.4. Pemanfaatan Scutellaria discolor

Aplikasi yang diterapkan pada penggunaan tanaman ini untuk meningkatkan kualitas air pada suatu kolam atau pun perairan umumnya yang digunakan adalah kulit batangnya. Kulit batang dari tumbuhan lempesan dipotong dan kemudian dijemur selama 6 jam hingga layu.

Setelah itu masukan batang Lempesan ke dalam kolam atau perairan selama 2-3 hari sehingga batang akan hancur sampai tersisa bagian kayu yang keras. Kemudian air akan berwarna kehijau-hijauan dan menumbuhkan fitoplankton sebagai makanan zooplankton, dan daunnya dapat digunakan untuk menurunkan pH yang tinggi.

Hal ini membuktikan bahwa tanaman Lempesan dapat meningkatkan kualitas air, karena dapat menumbuhkan fitoplankton yang menjadi makanan dari zooplankton dan baik untuk pakan alami bagi ikan.

III. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan pada makalah ini adalah tanaman lempesan selain sebagai obat herbal yang tradisional, tanaman ini juga dapat meningkatkan kualitas air dengan memanfaatkan batang kulit dan daunnya.

Itulah contoh makalah penelitian berjudul “Pemanfaatan Lempesan (Scutellaria discolor) untuk Meningkatkan Kualitas Air” yang ditulis oleh Satrio Haryu Wibowo dari Universitas Jenderal Soedirman. Anda bisa menjadikan setiap bab dan sub bab sebagai acuan struktur penulisan.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...