Meski Minim Sentimen Dalam Negeri, IHSG Diprediksi Bergerak Naik

Image title
27 Agustus 2020, 07:37
Ilustrasi, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG diprediksi bergerak naik pada hari ini, Kamis (27/8), meski minim sentimen dari dalam negeri.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG diprediksi bergerak naik pada hari ini, Kamis (27/8), meski minim sentimen dari dalam negeri.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak naik pada perdagangan hari ini, Kamis (27/8), meskti tidak ada sentimen positif dari dalam negeri. Para analis menilai kenaikan indeks pada hari ini murni merupakan pergerakan teknikal.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai secara teknikal pergerakan IHSG menunjukkan potensi kenaikan pada hari ini. Meski demikian, kenaikan indeks kemungkinan besar masih terbatas karena minimnya sentimen dari dalam negeri.

“Pergerakan indeks cukup terbatas dikarenakan minimnya sentimen,” kata Dennies dalam risetnya, dikutip Kamis (27/8).

Karena minimnya sentimen tersebut, ia memprediksi IHSG akan bergerak dengan support pertama di level 5.311 dan support kedua di level 5.325. Sedangkan resistance pertama diperkirakan berada di level 5.352 dan resistance kedua di level 5.365.

Level support merupakan level yang diperkirakan menahan koreksi indeks atau harga saham. Sedangkan resistance merupakan level yang diproyeksi menghentikan kenaikkan indeks atau harga saham.

Sementara beberapa saham yang menurutnya dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI).

Senada, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memperkirakan IHSG bakal bergerak naik hari ini. Menurutnya pelaku pasar bakal mencermati sentimen global, terutama pidato ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan pada hari ini waktu Amerika Serikat (AS), tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang diharapkan memerlukan strategi inflasi baru.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...