The Fed Peringatkan Krisis Evergrande di Cina dapat Merembet ke AS

Abdul Azis Said
10 November 2021, 10:59
evergrande, cina, amerika serikat
123rf.com
Pengembang Cina Evergrande yang menumpuk utang segunung telah mengguncang investor global karena perusahaan berulang kali terancam default atau gagal bayar.

Risiko rembeta atau spill over dari krisis utang raksasa properti Evergande di Cina belum sepenuhnya hilang. Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve melihat adanya potensi rembetan krisis utang tersebut ke perekonomian global, tidak terkecuali AS.

Peringatan tersebut dikeluarkan dalam laporan stabilitas keuangan terbaru The Fed. Laporan tersebut menjelaskan, krisis Evergande dapat memukul sistem keuangan Cina. Rembetan masalah dapat terjadi akrena Cina merupakan ekonomi terbesar kedua dunia dan memiliki hubungan dagang yang kompleks dengan negara-negara lain, termasuk AS.

Advertisement

"Tekanan keuangan di Cina dapat membebani pasar keuangan global melalui penurunan sentimen risiko, menimbulkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi global, dan mempengaruhi Amerika Serikat," kata The Fed dikutip dari South China Morning Post, Selasa (9/11).

Pernyataan itu muncul kurang dari dua bulan setelah Gubernur The Fed Jerome Powell meremehkan potensi risiko penularan dari Evergrande di konferensi persnya akhir September. Saat itu, Powell mengatakan masalah Evergrande mungkin berefek 'khusus' hanya di domestik Cina. Ia tidak melihat adanya risiko limpahan ke korporasi AS.

Pengembang Cina Evergrande yang menumpuk utang segunung telah mengguncang investor global karena perusahaan berulang kali terancam default atau gagal bayar. Perusahaan diketahui memiliki utang senilai US$ 308 miliar atau setara Rp 4.395 triliun (kurs Rp 14.270 per US$).

Pengembang asal Shenzen itu dikabarkan telah berhasil menghindari default pada utangnya dengan melunasi tagihan kupon obligasi luar negerinya bulan lalu. Evergande telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi luar negerinya senilai US$ 83,5 juta atau sekitar Rp 1.183 triliun yang dijadwalkan jatuh tempo 23 Oktober 2021.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement