Risiko Gelembung Simpanan Masyarakat di Bank selama Pandemi

Agustiyanti
8 Desember 2020, 18:40
simpanan perbankan, simapanan bank melesat, tabungan masyarakat melesat
123rf.com | seamartini
Ilustrasi. Simpanan masyarakat di bank umum pada Oktober 2020 tumbuh 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menahan diri untuk berbelanja. Simpanan di perbankan pun meningkat meski bunga deposito terus menurun. Kenaikan paling tinggi terjadi pada simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar.

Namun, pertumbuhan simpanan mulai melambat pada November 2020. Berdasarkan data distribusi simpanan LPS, total nominal simpanan masyarakat di perbankan pada November mencapai 6,692 triliun, turun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang mencapai Rp 6,721 triliun. Jumlah tersebut masih tumbuh 11,45% dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Total nominal simpanan yang masih tumbuh 11,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perbankan sangat longgar dan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan masih tinggi," ujar Sekretaris LPS Muhamad Yusron dalam siaran pers, Senin (7/12).

Pertumbuhan tertinggi terutama terjadi pada simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar yang mencapai 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 3.272 triliun. Namun, pertumbuhan simpanan pada kelompok tajir ini melambat dibandingkan bulan sebelummnya yang mencapai 16,4%.

Pertumbuhan dua digit juga masih dicatatkan kelompok simpanan dengan nominal Rp 200 juta hingga Rp 500 juta yang mencapai 10,1% dengan total nominal Rp 590 triliun.

Kelompok simpanan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar dan Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar tumbuh masing-masing 9,6% menjadi Rp 512 triliun dan Rp 452 triliun. Kelompok simpanan Rp 100 juta hingga Rp 200 juta tumbuh 8,1% menjadi Rp 368 triliun, simpanan nominal di bawah Rp 100 juta tumbuh 8,6% menjadi Rp 918 triliun.

Adapun kelompok simpanan Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar hanya tumbuh 4,8% menjadi Rp 579 triliun.

Total simpanan yang tidak dijamin atau berada di atas Rp 2 miliar pun tumbuh paling kencang mencapai 14,6% menjadi Rp 3.264 triliun. Sedangkan simpanan yang dijamin penuh atau Rp 2 miliar ke bawah tumbuh 9,2% menjadi Rp 2.840 triliun dan simpanan yang dijamin sebagian atau hingga Rp 2 miliar tumbuh 6% menjadi Rp 588 triliun.

Sementara berdasarkan jenis simpanannya, kenaikan tertinggi terjadi pada giro yang mencapai 21,5% menjadi Rp 1.739 triliun. Disusul tabungan yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 2.055 triliun dan deposito tumbuh 8% menjadi Rp 2.828 triliun.

Dari ketiga jenis simpanan tersebut, pertumbuhan giro dan tabungan melambat, sedangkan deposito justru tumbuh meningkat.

Kenaikan deposito terjadi di tengah tren suku bunga yang terus menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, rata-rata bunga deposito turun dari 5,18% menjadi 4,93% pada Oktober. Rata-rata bunga deposito bahkan sudah turun 1,38% dibandingkan posisi akhir tahun lalu 6,31%.

Penurunan bunga deposito perbankan tak lepas dari penurunan bunga acuan BI yang mencapai 125 bps tahun ini menjadi 3,75%, terendah sepanjang sejarah. 

Bank-bank besar dalam kelompok bermodal inti minimal Rp 30 triliun atau BUKU IV bahkan saat ini hanya memberikan bunga deposito pada kisaran 3% hingga 4%.BCA misalnya, mematok bunga deposito sebesar 3,25% untuk seluruh jenis simpanan berdasarkan tenor dan nominal.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...