Anggaran Vaksin Bakal Naik, BI Hanya Biayai Burden Sharing Tahun Ini

Agatha Olivia Victoria
17 Desember 2020, 17:31
Bank Indonesia, vaksin, burden sharing
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI telah membeli SBN secara langsung dengan skema burden sharing mencapai Rp 397 triliun pada tahun ini.

Bank Indonesia menegaskan tak akan kembali melakukan pembelian Surat Berharga Negara secara langsung dari pemerintah dalam membiayai penanganan Covid-19 pada 2021. Meski ada kebutuhan anggaran untuk menggratiskan vaksin Covid-19, BI menyebut masih terdapat sisa Rp 39 triliun dari pembelian surat utang secara khusus pada tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sisa dana dari pembalian SBN tersebut akan dialihkan ke tahun depan. "Dana itu akan diprioritaskan untuk membeli vaksin Covid-19," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020, Kamis (17/12).

Bank sentral telah membeli SBN secara langsung sebesar Rp 397,56 triliun dalam rangka pembagian beban alias burden sharing pembiayaan penanganan Covid-19 pada tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk membiayai barang publik yang di antaranya merupakan 1,2 juta vaksin Sinovac.

Menurut Perry, vaksinasi penting dilakukan untuk meningkatkan mobilitas manusia, aktivitas ekonomi, dunia usaha, dan menghindari dampak ke sektor keuangan dan moneter, serta utamanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Makanya, dia berharap vaksinasi bisa segera dilakukan dengan memprioritaskan tenaga medis, kepolisian, masyarakat, serta beberapa sektor prioritas guna memulihkan perekonomian. "Ini sepenuhnya kewenangan pemerintah," katanya.

Meski begitu, ia menekankan bahwa bank sentral akan membantu pembiayaan penanganan Covid-19 melalui pembelian SBN dengan mekanisme pasar pada tahun 2021. Hal itu telah disetujui bersama dengan Menteri Keuangan.

Pada sepanjang tahun ini hingga 15 Desember, BI telah membeli SBN di pasar perdana melalui mekanisme pasar sebesar Rp 75,86 triliun.Pembelian tersebut bertujuan untuk membiayai barang non-publik UMKM yang sebesar Rp 123,46 triliun dan non-publik korporasi RP 53,57 triliun.

Jadi, secara keseluruhan otoritas moneter telah melakukan pembelian SBN untuk pendanaan dan pembagian beban dalam APBN 2020 guna program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 473,42 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...