Peluang Ekonomi Kembali Tumbuh Kuartal I Meski Corona Masih Tinggi

Agustiyanti
5 Februari 2021, 18:57
pertumbuhan ekonomi, ekonomi kuartal I 2021, pandemi corona
123RF.com/Artit Aungpraphapornchai
Ilustrasi. Ekonomi Indonesia pada tahun lalu negatif 2,07% akibat terdampak pandemi Covid-19.
  • Ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07% pada tahun lalu.
  • Data-data perekonomian membaik pada awal tahun ini.
  • Pemerintah optimistis perekonomian pada kuartal I 2021 kembali positif.

Ekonomi Indonesia dalam tiga bulan terakhir tahun lalu masih negatif 0,47% dibandingkan kuartal III 2020 atau 2,19% dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, kontraksi secara tahunan mulai menyusut dibandingkan kuartal III 2020 3,49%. Pemerintah optimistis ekonomi pada kaurtal pertama tahun ini akan kembali positif meski kasus Covid-19 masih tinggi. 

Menteri Koordinator Airlangga Hartarto masih menargetkan  pertumbuhan ekonomi 4,5% hingga 5,5% tercapai. Ia memperkirakan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini tumbuh 1,6% hingga 2,1%. 

"Pekerjaan rumah pemerintah antara lain adalah mendorong agar konsumsi rumah tangga dapat tumbuh positif pada kuartal pertama tahun ini 1,3% hingga 1,8%, konsumsi pemerintah dan investasi dapat tumbuh 3% hingga 4%, serta mendorong ekspor dan impor," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (5/2)

Sejumlah data perekonomian , menurut Airlangga, menunjukkan perbaikan. Purchasing Managers Index Januari naik menjadi 52,2%, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.  Indeks Kepercayaan Konsumen pada Desember juga sudah berada di level 96 atau mendekati optimistis, sedangkan neraca perdagangan tahun lalu positif US$ 21,74 miliar.

"Kami harapkan kondisi yang membaik ini berlanjut di awal tahun ini," katanya.

Airlangga mengatakan ada tiga strategi yang akan diterapkan pemerintah untuk memastikan perbaikan ekonomi berlanjut dan target pertumbuhan ekonomi tercapai. Petama, mempertahankan daya beli masyarakat menengah ke bawah dengan melanjutkan program perlindungan sosial, seperti program keluarga harapan, kartu prakerja, dan berbagai program perlindungan sosial lainnya.

"Di saat yang sama, pemerintah berupaya menjaga keberlanjutan dunia usaha dengan dukungan kepada UMKM dan korporasi," kata dia. 

Kedua, pemerintah akan mendorong keyakinan konsumen menengah atas untuk berbelanja. Ini akan dilakukan dengan percepatan penanganan covid-19 agar masyarakat pada seluruh tingkatan dapat kembali beraktivitas.  "Kami akan mempercepat vaksinasi untuk mencapai herd imunity.. Pemerintah juga akan mendorong ketersediaan alat kesehatan hingga APD," katanya. 

Ketiga, pemerintah juga akan mendorong implementasi UU Cipta Kerja dan operasional Lembaga Pengelola Investasi. "Kedua adalah game changer untuk mendorong ekonomi dalam jangka menengah dan panjang," katanya. 

Masih Penuh Tantangan

Ekonom BCA David Sumual pesimistis perekonomian dapat kembali positif pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini terutama karena pada kuartal I 2020, ekonomi Indonesia belum terpapar Pandemi Covid-19. 

"Kuartal I 2020 itu pandemi masih berpusat di Tiongkok. Sedangkan saat ini, ada pembatasan kegiatan masyarakat sehingga aktivitas ekonomi terhambat," kata David kepada Katadata.co.id. 

Pemerintah juga saat ini tengah nempertimbangkan untuk lebih memperketat pembatasan pada daerah-daerah dengan tingkat kasus Covid-19 yang tinggi. Hal ini, menurut David, akan berpengaruh pada pergerakan masyarat dan aktivitas ekonomi. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...