Sri Mulyani Temui Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos, Apa yang Dibahas?
Pemerintah terus membidik kerja sama dengan investor asing untuk mendanai proyek perubahan iklim di dalam negeri. Menteri Keuangan Sri Mulyani baru saja menemui mantan bos Amazon sekaligus salah satu orang terkaya dunia Jeff Bezos membahas potensi nvestasi di sektor energi terbarukan di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan momen pertemuannya dengan Bezos melalui akun instagram pribadinya @smindrawati. Pertemuan keduanya digelar di ruang sekretariat Indonesia dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) terkait perubahan ikliim edisi ke 26 (COP26) di Glasgow, Inggris.
"Mewakili Presiden, menerima Jeff Bezos mantan CEO Amazon, membahas mengenai arah Invetasi di Indonesia di bidang renewable Energy dan manufaktur solar," demikian ditulis Sri Mulyani dalam akun instagram pribadinya @smindrawati, Selasa (2/11).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya terbarukan yang melimpah. Di sisi lain, dunia juga tengah berjuang menurunkan emisi karbon dan efek rumah kaca untuk menghindari bencana baru yakni perubahan iklim.
Berdasarkan dokumen NDC, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan produksi karbonnya sebanyak 29% dengan upaya sendiri. Tetapi pemerintah juga mematok target ambisius pengurangan emisi sampai 41% dengan dukungan internasional.
"Peran swasta dalam negeri dan global sangat penting dalam keberhasilan upaya tersebut," ujar Sri Mulyani.
Pemerintah tampaknya membidik Bezos untuk ikut serta mendanai berbagai proyek perubahan iklim Indonesia. Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, kekayaan Elon Musk US$ 222 miliar. Hartanya bertambah US$ 10,6 miliar setelah penjualan saham sekunder oleh investor yang diumumkan minggu lalu dan valuasi SpaceX dinilai lebih dari US$ 100 miliar. Jeff Bezos di urutan kedua dengan kekayaan bersih US$ 191,6 miliar. Sedangkan daftar pada Agustus sebagai berikut:
Pada Februari tahun lalu, ia berjanji menghibahkan kekayaannya senilai US$ 10 miliar atau setara Rp 142,7 triliun untuk mendanai berbagai proyek penanganan perubahan iklim hingga tahun 2030. Nilai tersebut setara 10% dari total kekayaan Bezos saat itu. Hingga saat ini, realisasi penyalurannya sudah mencapai US$ 947 juta atau Rp 13,5 triliun.
Untuk menyukseskan penyaluran hibah tersebut, Bezos bahkan menggandeng mantan kepala Bank Dunia Indonesia Andrew Steer sebagai presiden yayasan, dan mantan Presiden Climate Works Foundation Charlotte Pera selaku wakil presiden yayasan.
Sebelum bertemu Bezos, Sri Mulyani sebelumnya juga telah berdiskusi dengan taipan media yang juga salah satu orang kaya dunia, Michael Bloomberg pada bulan lalu. Pertemuan keduanya digelar saat lawatan Sri Mulyani ke New York dalam rangka pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Di sudut ruang kami berdiskusi berbagai hal. Tentang climate change dan persiapan pertemuan COP26 di Glasgow," kata Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram resminya @smindrawati pada Senin (11/10).
Michael Bloomberg merupakan salah satu pengusaha yang mendukung aksi atas perubahan iklim. Bloomberg menyumbang US$ 10,5 juta atau sekitar Rp 149 miliar untuk mendanai kegiatan PBB pada isu perubahan iklim termasuk COP26.
Bloomberg pun turut mendanai proyek penanganan perubahan iklim di Indonesia melalui hibah yang diberikan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) melalui platform SDG Indonesia One.
Dukungan tersebut untuk mensukseskan dua program. Pertama, program climate work foundation untuk studi dan evaluasi pemasangan panel surya di bandara pada April 2020. Kedua, program Vibrant Ocean Initiative dengan Rockefeller Philanthropy Advisory untuk program Desa Bakti Untuk Negeri (DBUN) III – Bajo Climate Village Program pada 25 Agustus.