Harga Minyak Goreng Mulai Turun, BI Ramal Inflasi Januari 0,53%

Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali mencetak inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,53% secara month-to-month (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya. Inflasi di Januari terutama didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan daging ayam ras.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat Januari 2022, perkembangan harga bulan ini tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,53% secara mtm," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/1).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahun kalender diperkirakan 0,53%. Inflasi tahunan sebesar 2,15%, lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan bulan lalu yang hanya 1,87% atau di bawah target bawah BI 2%.
Erwin mengatakan, komoditas yang menjadi pendorong inflasi bulan ini, yakni komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) sebesar 0,12% secara mtm, daging ayam ras sebesar 0,09%, tomat dan beras masing-masing sebesar 0,05%, serta telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03%.
Komoditas lainnya, yakni bawang merah mendorong inflasi sebesar 0,02%, cabai rawit, minyak goreng, jeruk, mie kering instan, bawang putih, kangkung, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01%.
Sementara itu, komoditas yang diramal deflasi antara lain bawang merah 0,05% dan tarif angkutan udara sebesar 0,02%.