Rupiah Menguat 14.358/US$ di Tengah Lonjakan Harga Minyak Efek Perang

Abdul Azis Said
9 Maret 2022, 09:36
rupiah, rupiah menguat, perang rusia ukraina, harga minyak
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Rupiah dibuka menguat 38 poin ke level Rp 14.358 per dolar AS di pasar spot pagi ini.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 38 poin ke level Rp 14.358 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rupiah berhasil menguat sekalipun perang masih memanas dan telah mengerek harga minyak dunia dan komoditas energi lainnya.

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah dari posisi pembukaan ke Rp 14.368 pada pukul 09.30 WIB. Namun, posisi ini masih menguat dibandingkan penutupan kemarin di Rp 14.396 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat. Dolar Singapura menguat 0,1% bersama dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selatan 0,47%, peso Filipina 0,06%, rupee India 0,07%, yuan Cina 0,03% dan bath Thailand 0,18%. Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,17% sedangkan dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia kompak stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat ke kisaran Rp 14.360 per dolar AS, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 14.420 per dolar AS. Rupiah masih akan menguat sekalipun dampak perang Rusia dan Ukraina kini mengerek kenaikan harga-harga, termasuk minyak mentah dunia.

"Sentimen pasar pagi ini terlihat lebih positif terhadap aset berisiko. Rusia mengumumkan hari tenang untuk tanggal 9 Maret ini sebagai langkah memberikan jalan bagi sipil meninggalkan Ukraina," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (9/3).

Meski demikian, ketegangan geopolitik di dua negara bekas Uni Soviet ini masih memberi kekhawatiran kepada pasar. Perang dan sanksi ekonomi telah mendorong harga komoditas, terutama komoditas energi melonjak sehingga terjadi potensi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi. Terbaru, Amerika dan Inggris juga telah mengumumkan memblokir impor minyak dari Rusia.

"Harga aset berisiko masih berpeluang dalam tekanan. Pasar masih terlihat mengalihkan aset nya ke aset aman seperti dolar AS dan emas yang mendorong kenaikan harga untuk kedua aset tersebut," kata Ariston.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...