Susul The Fed, Bank-bank Besar Amerika Kerek Suku Bunga

Agustiyanti
16 Juni 2022, 15:41
the fed, bank amerika, suku bunga, bunga the fed, kenaikan bunga
Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi. The Fed menaikkan bunga acuan 75 bps pada Rabu (15/6), kenaikan tertinggi sejak 1994.

Bank AS JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Citigroup Inc (C.N) dan Wells Fargo & Co (WFC.N) telah menaikkan suku bunga pinjaman utama mereka sebesar 0,75% menjadi 4,75%, efektif Kamis (16/6). Bank-bank AS ini menyesuaikan, kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve

Mengutip Reuters, The Fed menaikkan suku bunga acuannnya sebesar 0,75%, kenaikan terbesar sejak 1994. Langkah agresif ini dilakukan untuk menjinakkan lonjakan inflasi. 

Bank sentral AS menghadapi tugas sulit untuk memetakan arah ekonomi untuk menghadapi lonjakan inflasi tanpa mengulangi kesalahan pada era 1970-an. Saat itu, kenaikan suku bunga bank sentral yang ditujukan untuk memerangi inflasi mengakibatkan resesi ekonomi yang dalam. 

Inflasi, yang telah menjadi isu politik panas, telah memburuk dengan perang Ukraina, memukul sentimen pasar dan menumpuk tekanan pada rantai pasokan yang sudah babak belur.

Namun, karena bank menghasilkan uang dari selisih antara apa yang mereka peroleh dari pinjaman dan pembayaran deposito dan dana lainnya, bank biasanya memperoleh keuntungan di tengah suku bunga tinggi.

The Fed sudah menaikkan bunga tiga kali, termasuk yang terbaru ini. Kenaikan pertama dikakukan pada Maret sebesar 25 bps, dilanjutkan 50 bps pada bulan lalu dan 75 bps pada hari ini. Dengan demikian, bunga The Fed saat ini di rentang 1,5 - 1,75%, tertinggi sejak sebelum pandemi Covid-19.

"Jelas, kenaikan 75 basis poin hari ini adalah kenaikan yang luar biasa besar, dan saya tidak berharap pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa,” kata Gubernur The Fed Jerome Powell dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (16/6).

Dia juga memperkirakan pertemuan pembuat kebijkaan The Fed bulan depan masih memungkinkan adanya keputusan menaikkan suku bunga acuan 50-75 bps. Meski begitu, ia memastikan akan mengkomunikasikan terkait rencana kenaikan tersebut secara intens dan jelas kepada pasar.

“Kami ingin melihat kemajuan, inflasi tidak bisa turun sampai rata.Jika kita tidak melihat kemajuan, itu bisa menyebabkan kita bereaksi, tapi tidak lama lagi, kita akan melihat beberapa kemajuan," kata Powell. 

Kenaikan bunga menjadi senjata The Fed untuk meredam lonjakan inflasi di AS yang kian tak terbendung. Setelah sempat turun tipis pada April, laporan terbaru menunjukkan inflasi Mei kembali naik ke 8,6% YOY, rekor tertinggi sejak Desember 1981.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...