Pilkada saat Corona, Jokowi Ingin Protokol Kesehatan Jadi Prioritas
Presiden Joko Widodo ingin penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan petugas, peserta, dan pemilih. Ini lantaran pesta demokrasi tersebut bakal berlangsung di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Menurut Jokowi, penerapan protokol kesehatan harus betul-betul menjadi sebuah kebiasaan baru dalam setiap tahapan Pilkada 2020. Dengan demikian, tak ada klaster atau gelombang corona baru yang muncul dari hajatan politik ini.
"Kami harapkan tetap berjalan secara demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, tapi yang paling penting adalah tetap aman Covid-19," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/8).
Kepala Negara juga meminta para Menteri beserta Komisi Pemilihan Umum (KPU) meyakinkan masyarakat bahwa kesehatan dan keselamatan mereka menjadi fokus utama dalam Pilkada 2020. Alhasil, warga merasa aman dan mau memilih dalam kontestasi politik tahun ini. "Kami harapkan tingkat partisipasi pemilih tetap pada kondisi yang baik," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi berharap Pilkada 2020 dapat menjadi momentum untuk menampilkan cara-cara dan inovasi baru dalam demokrasi di masa pandemi. Hal tersebut tak hanya dari sisi penyelenggara, melainkan juga para peserta Pilkada 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta laporan kesiapan anggaran dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dia juga ingin mengetahui potensi kerawanan dan keamanan dalam hajatan politik yang rencananya digelar 9 Desember mendatang.
Menurut Jokowi, laporan tersebut penting karena Pilkada 2020 akan diselenggarakan di berbagai kabupatan/kota seluruh Indonesia. "Ini yang menyangkut kurang lebih 270 Pilkada, baik pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota," kata dia.