Amazon Desak Facebook & Twitter Hapus Ulasan Palsu Produk di Medsos

Fahmi Ahmad Burhan
18 Juni 2021, 10:44
amazon, facebook, twitter, ecommerce
Ken Wolter|123RF.com
Gedung Amazon di Santa Clara, California, Amerika Serikat. Amazon meminta Facebook dan Twitter menghapus konten ulasan palsu di platform mereka.

Raksasa e-commerce global Amazon meminta perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter membantu menangani ulasan palsu yang merugikan perusahaan. Sebab, kini banyak ditemukan ulasan palsu terkait produk yang dijual e-commerce di platform media sosial.

Dalam blog resminya, Amazon mengatakan bahwa perusahaan media sosial perlu berinvestasi lebih banyak menggunakan teknologi dan kebijakannya untuk untuk membasmi konten-konten ulasan palsu ini. "Sangat penting bagi perusahaan media sosial untuk berinvestasi secara memadai menangani ulasan palsu," kata Amazon dikutip dari Business Insider pada Kamis (17/6).

Menurut Amazon, upaya yang dilakukan oleh media sosial saat ini dirasa kurang. Facebook dan Twitter dianggap lamban dalam menangani ulasan palsu yang bertebaran di platformnya. 

Dalam tiga bulan pertama tahun lalu, Amazon menandai bahwa ada lebih dari 300 grup di Facebook dan Twitter yang berisi konten ulasan palsu. Namun, perusahaan media sosial itu membutuhkan waktu rata-rata 45 hari untuk memblokirnya.

Amazon gencar memerangi ulasan palsu di media sosial, sebab saat ini pelaku penyebar ulasan palsu lebih banyak ditemukan di media sosial ketimbang di platform e-commerce langsung. Investigasi pada 2018 oleh pengawas konsumen di Inggris menemukan beberapa grup yang memuat konten ulasan palsu di Facebook.

Grup tersebut berisi sekitar puluhan ribu anggota dan mereka diminta untuk membeli produk dan meninggalkan ulasan palsu yang bagus untuk menerima  pengembalian dana melalui PayPal. Amazon mengatakan bahwa ulasan palsu itu berpotensi merusak hubungan Amazon dengan konsumen yang berisiko membeli barang palsu. 

Sedangkan konsumen yang belanja online membutuhkan ulasan sebelum membeli produk yang dianggap memuaskan. Menurut Bright Local, 85% konsumen mempercayai ulasan pembeli lain saat berbelanja online. Mereka bahkan menilai ulasan itu seperti rekomendasi personal dari orang-orang yang dikenalnya. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...