Sebanyak 51 Anak Usaha Milik Garuda, Pertamina & Telkom akan Dipangkas

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Kementerian BUMN berencana meleburkan dan melikuidasi 51 anak usaha dari tiga perusahaan BUMN, yakni Garuda Indonesia, Pertamina dan Telkom.
3/4/2020, 15.19 WIB

"Kami sudah mengidentifikasi adanya 25 perusahaan yang bisa kami lakukan likuidasi dan divestasi. Sebagian besar ini adalah perusahaan yang secara operasional sudah tidak berjalan," kata Nicke.

Saat ini, Pertamina memiliki 25 perusahaan yang non-aktif dan siap untuk dilakukan rasionalisasi. Dari 25 perusahaan tersebut, empat perusahaan sudah berstatus Dalam Likuidasi (DL), tiga perusahaan diusulkan untuk likuidasi, dan satu perusahaan diusulkan untuk divestasi.

"Sehingga dalam jangka pendek pada tahun 2020 akan ada rasionalisasi sejumlah 8 perusahaan. Proses rasionalisasi ini akan terus berlanjut setelah tahun 2020," kata Nicke.

Sementara, Telkom akan melakukan konsolidasi 20 anak perusahaan yang memiliki kesamaan portofolio ataupun yang saat ini masih kurang optimal dalam memberikan nilai tambah. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, proses konsolidasi akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2021.

"Untuk 2020-2021, kami akan kurangi sekitar 20 perusahaan dan ke depan bisa saja jumlahnya bertambah," ujarnya.

Ririek menambahkan, pemangkasan anak dan cucu usaha itu akan memberikan dampak positif bagi perseroan. Sementara, untuk pegawai pada perusahaan yang digabungkan, akan dialihkan ke entitas anak lainnya.

Selanjutnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perusahaan memutuskan untuk rasionalisasi enam anak usaha. Termasuk diantaranya adalah Garuda Tauberes.

Menurutnya, upaya rasionalisasi akan memberikan dampak positif, karena Garuda bisa kembali fokus pada bisnis intinya. Apalagi,  enam cucu usaha yang akan dirasionalisasi kinerja operasionalnya belum optimal, dalam memberikan return dan nilai tambah bagi Garuda Indonesia.

(Baca: Erick Thohir Akan Merger dan Likuidasi BUMN Jadi 100 Perusahaan)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah