Penyebaran virus corona penyebabkan sejumlah maskapai menghentikan sementra penerbangan dari dan menuju Wuhan, Tiongkok sebagai pusat endemi. Namun, perusahaan operator bandara PT Angkasa Pura II (Persero) mengklaim, hal tersebut belum berdampak signifikan terhadap jumlah penumpang pesawat.
Pasalnya, penyumbang lalu lintas penerbangan terbesar masih berasal dari domestik. Saat ini, jumlah rata-rata penumpang di bandara Angkasa Pura II rata-rata tercatat sekitar 200 ribu orang, yang 80% di antaranya merupakan penumpang domestik.
Sisanya, merupakan penumpang internasional. Sebelum virus corona merebaj, jumlah penumpang dari dan menuru Tiongkok tercatat sekitar 5.500 penumpang.
(Baca: Layanan Kargo Angkasa Pura II Anjlok 36% Terdampak Virus Corona)
Dengan adanya kebijakan penghentian sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok, diperkirakan terjadu rata-rata penurunan penumpang 5.000 hingga 5.500 penumpang atau sekitar 2,75% per hari.
"Tidak terlalu signifikan, karena di dominasi penerbangan domestik. Setelah adanya virus corona itu biasa saja," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (7/2).
Namun, layanan kargo Angkasa Pura hingga awal Februari 2020 ini turun 36% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pasalnya, virus corona telah membuat libur Imlek di Tiongkok diperpanjang.
Akibatnya, aktivitas pengiriman kargo dari Negari Panda tersebut tidak banyak. Jika pada periode biasanya, perusahaan menerima kargo dari Tiongkok seanyak 6.000 per bulan. Namun, hingga 5 Februari 2020 hanya 2.000 ton.
(Baca: Fasilitas Bandara Soetta Disebut Setara Bandara di Amerika Serikat)
Sedangkan, secara rata-rata total layanan kargo Angkasa Pura bisa mencapai 800 ribu ton per tahun. Sebanyak 750 ribu ton diantaranya disumbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Meski terjadi penurunan kargo dari Tiongkok, Awaluddin menyebut tak banyak berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Sebab, bisnis kargo paling banyak disumbang dari domestik.