Bertemu Menlu Jepang, Jokowi Ajak Investasi di Natuna

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo menawarkan Jepang untuk berinvestasi di Perairan Natuna.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
10/1/2020, 11.43 WIB

Ia menyebut hubungan Indonesia dan Jepang sudah terjalin dengan sangat intensif. Untuk itu, pemerintah akan membentuk tim teknis yang khusus  membahas kerja sama kedua negara. 

Adapun Indonesia saat ini juga tengah menawarkan kerja sama dalam bidang infrastruktur selam ke Jepang dan sejumlah infrastruktur lainnya. 

Sebelumnya, Pemerintah berencana membangun SKPT di Perairan Natuna. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan atau PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan fasilitas untuk nelayan tersebut dibangun untuk mengoptimalkan potensi ikan yang cukup besar di wilayah tersebut.

"Natuna utara punya potensi ikan banyak sehingga bisa kita optimalkan sumber daya ikannya karena ada fasilitas pelabuhan, fasilitas nelayan, dan industri perikanan," kata Agus.

(Baca: BKPM Nilai Sengketa Natuna Tak Ganggu Investasi dengan Tiongkok)

SKPT tersebut meliputi pelabuhan, perumahan nelayan, cold storage, pasar ikan, dan fasilitas industri perikanan lainnya. Fasilitas tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nelayan untuk mengisi bahan bakar sehingga bisa meningkatkan industri perikanan di sana. Selama ini, SKPT baru tersedia di Natuna bagian selatan, yaitu SKPT Selat Lampa.

Meski begitu, pemerintah membahas rencana pembangunan SKPT tersebut. Ia memperkirakan, proses perencaan dapat berlangsung selama tiga hingga enam bulan ke depan.

Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan dapat dimulai pada 2021. "Kami rencanakan dulu. Dalam waktu dekat kami kumpulkan kompilasi dokumen kelayakannya, nanti baru diproses pelaksanaan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika