Bulog Siap Tambah 22 Gudang Baru dan 14 Mesin Modern

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Perum Bulog, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/12/2019). Jelang Natal dan Tahun Baru 2020, gudang Bulog baru Cisaranten Kidul Perum Bulog. Bulog bakal menambah dan mengoperasikan 22 gudang baru tahun depan.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
14/12/2019, 15.00 WIB

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam setiap MRMP terdapat mesin pengering gabah berkapasitas 150 ton per hari, mesin penggilingan padi rice milling unit (RMU) kapasitas 6 ton per jam, dan silo kapasitas 6 ton.

Menurutnya, penambahan mesin dilakukan guna memperkuat kualitas produk sekaligus meningkatkan porsi penjualan secara komersial. Dalam jangka panjang, investasi tersebut juga diharapkan dapat menutup utang Bulog dari perbankan.

Di luar gudang dan mesin tersebut, Bulog juga menambah investasi menggunakan dana perusahaan. Investasi tersebut berupa mesin rice to rice dan mesin pengolah beras fortifikan.

(Baca: Bangun Pabrik Bahan Baku Beras Bervitamin, Bulog Kucurkan Rp 10 Miliar)

Untuk mesin rice to rice, Bulog akan menambah sebanyak 26 unit dengan nilai investasi keseluruhan Rp 104 miliar. Adapun kapasitas mesin rice to rice ini mencapai 3 ton per jam.

Imam mengatakan, mesin tersebut dapat digunakan untuk menjaga kualitas beras Bulog. Selain itu, mesin rice to rice bisa meminimalisir kutu dan hama dalam beras dengan teknologi pengemasan vakum (hampa udara).

Kemudian, Bulog juga akan menambah 20 mesin mixer (pencampur) beras bervitamin (fortifikasi). Harga satu mesinnya mencapai Rp 100 juta. "Jadi totalnya Rp 2 miliar dari dana Bulog," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika