Ahok Diplot Pimpin BUMN Strategis, Ini 4 Posisi Dirut yang Kosong

Arief Kamaludin | Katadata
Presiden Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
13/11/2019, 15.27 WIB

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bakal memimpin BUMN strategis.

“Pasti dong, strategis sudah pasti,” kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11). Namun, ia mengaku belum tahu identitas BUMN yang akan dipimpin Ahok. Yang jelas, BUMN tersebut berpengaruh terhadap banyak orang.

Menurut dia, Menteri BUMN Erick Thohir merasa Ahok bisa membantu Kementerian BUMN dalam mengurus salah satu BUMN. “Beliau kan punya kapasitas yang diakui oleh publik untuk memperbaiki banyak hal,” ujarnya.

(Baca: Diminta Erick Thohir, Ahok Siap Duduki Jabatan di Perusahaan BUMN)

Saat ini, terdapat empat BUMN yang mengalami kekosongan jabatan pada posisi direktur utama. Kepemimpinannya pun dipegang oleh pelaksana tugas.

BUMN yang dimaksud antara lain induk BUMN tambang, Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Bank Mandiri. Dirut kedua BUMN ini, yakni Kartika Wirdjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin, diangkat Erick sebagai wakil menteri.

Posisi dirut Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta Bank Tabungan Negara (BTN) juga masih kosong. Pertamina juga diisukan akan mengalami pergantian pimpinan.

Arya mengatakan, sesuai pembicaraan dengan Menteri Erick, Ahok akan bertugas secepatnya. “Tadi sih Pak Ahok sudah oke,” kata dia. Namun, Ahok tetap harus menghadapi tim penilai akhir (TPA) untuk bisa diangkat.  

(Baca: Jokowi Sudah Kantongi Nama Dirut Baru Mandiri dan BTN)

Ia memastikan, rencana pengangkatan Ahok menjadi bos BUMN sudah melalui koordinasi dengan Presiden Jokowi. Sebab, koordinasi dengan presiden harus dilakukan untuk setiap jabatan vital.

Menteri Erick telah bertemu dengan Ahok untuk membicarakan rencana ini pada Rabu, 13 November 2019. Ahok datang ke Kementerian BUMN sekitar pukul 09.30 WIB, dan melakukan pertemuan dengan Menteri Erick selama kurang lebih 1,5 jam.

"Intinya kami bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan di salah satu BUMN. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu," ujar Ahok, usai pertemuan tersebut.