Bayar Bunga dan Utang Bank, Laba Indonesian Tobacco Anjlok 67,7%

ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Ilustrasi pekerja menyortir tembakau rajangan di gudang penyimpanan tembakau milik sebuah industri rokok di Karangawen, Demak, Jawa Tengah. Perusahaan produsen tembakau, Indonesian Tobacco, membukukan laba periode berjalan di semester I 2019 sebesar Rp 1,08 miliar, turun 67,7% secara tahunan dari Rp 3,1 miliar pada semester I 2018.
2/10/2019, 16.44 WIB

Selain itu, salah satu penopang laba bersih tahun ini disebabkan oleh adanya peningkatan produksi tembakau yang ditargetkan mencapai 2.500 ton senilai Rp 170 miliar hingga Rp 180 miliar. Hingga semester I 2019 ini, perusahaan tercatat telah memproduksi 1.100 ton tembakau.

Namun, penjualan tembakau tahun ini tak hanya dipenuhi dari pabrik sendiri, tetapi juga akan dipenuhi dari pembelian tambahan stok bahan baku berupa daun tembakau Virginia dari produsen lain.

Untuk pembelian tambahan stok tersebut, perusahaan telah mendapatkan dana segar dari penawaran saham perdana (Initial Public Offering /IPO) pada awal Juli 2019. Indonesian Tobacco resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7) dengan total raihan dana Rp 60,29 miliar .

"Dana dari IPO yang kami lakukan, akan dipakai untuk ekspansi pasar, baik domestik maupun ekspor," kata Direktur Utama Indonesian Tobacco Djonny Saksono ketika itu.

(Baca: Indonesian Tobacco Bidik Laba Bersih Rp 12 M dari Ekspansi Produksi)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati