Gelar Diskon Besar Sebelum Tutup Gerai, Omzet Central Neo Soho Melesat

Central Department Store
Peretail asal Thailand, Central Department Store berencana menutup gerai kedua yang berlokasi di Neo Soho, Jakarta Barat. Pascapenutupan, perusahaan akan berfokus pada penjualan di gerai utama serta mengembangkan penjualan ke omni channel.
Penulis: Ekarina
15/1/2019, 11.16 WIB

Bisnis retail modern kembali berguguran. Setelah Hero Group mengumumkan penutupan 26 unit gerai yang dioperasikan unit usaha perusahaan, kini peretail asal Negeri Gajah Putih, Central Department Store ‎memutuskan menutup satu unit gerainya yang berlokasi di Neo Soho, Jakarta Barat.

Mengutip situs resmi perusahaan, Central Department Store mengumumkan rencana penutupan gerai di Neo Soho dengan menggelar diskon besar-besaran hingga 90%. Central Department Store  bahkan menggelar promo buy 1 get 1 dengan produk baru setiap minggunya. Promo itu digelar pada periode 14 Januari hingga 17 Februari 2019.

Dikonfirmasi secara terpisah, Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia, Dimas Wisnu Wardana membenarkan perihal rencana penutupan gerai tersebut. "Penutupan gerai berlaku efektif setelah program diskon berakhir, per 18 Februari 2019," katanya kepada Katadata.co.id via sambungan telepon,  Selasa (15/1).

(Baca: Bos Carrefour Chairul Tanjung Tanggapi Penutupan Banyak Gerai Retail)

Sejak program diskon digelar, gerainya langsung dibanjiri pengunjung. Pada hari pertama, perusahaan mencatat ada kenaikan trafik pengunjung serta omzet penjualan lebih dari 100% dibanding hari biasa.

Dia juga mengatakan sejak Central Neo Soho beroperasi pihaknya telah berupaya agar gerai kedua tersebut dapat berkembang dengan hasil maksimal baik dari segi bisnis maupun komersial. "Namun, kami mengamati tren belanja konsumen mulai bergeser kepada sistem yang lebih cepat dan efisien," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut, maka perusahaan memutuskan untuk menutup gerai Central Neo Soho dan memusatkan segala sumber daya perusahaan ke flagship store di Central Department Store yang berlokasi Grand Indonesia.

(Baca: Penjualan Lesu, Hero Tutup 26 Gerai dan PHK 532 Karyawan )

Dalam mengembangkan bisnis retail perusahaan ke depan, Dia pun mengatakan perusahaan sedang memperkuat omni channel  Central Department Store yang bisa digunakan melalui fitur aplikasi messenger seperti whatsapp dan Line bernama Central On Demand.

"E - commerce memang merupakan rencana kami ke depannya. Namun karena membutuhkan investasi yang cukup serius, sehingga sekarang ini kami akan fokus dulu di omni channel," ujarnya.

Central Department Store merupakan perusahaan retail modern asal Thailand. Perusahaan mulai mencicip pasar Indonesia pada  2014 dengan mendirikan gerai pertamanya yang berlokasi di Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Gerai yang terdiri dari 4 lantai dengan luas area 21.000 meter persegi itu disebut mewakili budaya dan gaya hidup Asia yang dinamis dan modern dengan menampilkan merek-merek terkenal di dunia dan terbaik dari desainer Thailand dan Indonesia. 

(Baca: Tambah Toko, Pemilik Jaringan Ranch Market Siapkan Capex Rp 65 Miliar)

Indonesia dipilih sebagai negara pertama ekspansi Central Departmenet Store di kawasan ASEAN bukan tanpa alasan.

Menurut perusahaan seperti yang dikutip dari situs resminya, selama beberapa tahun terakhir industri fashion Indonesia mulai bekembang seiring kebangkitan industri kreatif dengan para perancang busana Indonesia yang baru muncul dan kreasinya telah diakui secara internasional. Dengan demikian, Indonesia dilihat sebagai pasar dengan pertumbuhan pesat untuk produk mode dan gaya hidup.