Arab Saudi Lirik Investasi di 4 Destinasi Wisata Indonesia

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kiri) melambaikan tangan saat kunjungan kenegaraan, di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).
Penulis: Miftah Ardhian
8/3/2017, 11.15 WIB

Arief mengatakan kunjungan Raja Salman bukan hanya terkait dengan investasi. Kunjungan ini bisa menjadi momentum untuk mempromosikan wisata di Indonesia. Perpanjangan liburan Raja Salman di Bali selama tiga hari, membuktikan bahwa wisata di Indonesia sangatlah menarik dan memuaskan.

Kementerian Pariwisata menargetkan setelah rombongan Raja Arab, kunjungan wisatawan mancanegara dari Timur Tengah akan meningkat. Dia yakin, kunjungan Raja Salman bisa menjadi “endorser” gratis bagi industri pariwisata Indonesia.

"Nanti Tahun 2017 kita akan buat king salman route, ada napak tilas Raja Salman. Karena pasti akan sangat laku dijual. Hari ini kan beliau, ke Uluwatu, Tampak Siring, dan Nusa Penida. Nanti kita buat paket tournya," ujar Arief. (Baca: Januari 2017, Kunjungan Turis Asing Melonjak 26,6 Persen)

Menurutnya ada dua faktor pembeda turis asal Timur Tengah dan dari negara lain. Pertama, turis Timur Tengah dikenal sangat loyal. Saat mereka datang ke salah satu destinasi wisata di suatu negara dan dianggap memuaskan, maka, mereka akan datang kembali di tahun-tahun berikutnya. 

Kedua, wisatawan asal Timur Tengah dikenal sebagai big spender yang cukup royal membelanjakan uangnya. Data Kementerian Pariwisata mencatat pengeluaran turis asal Timur Tengah hampir dua kali lipat turis-turis asal negara lain. Rata-rata turis Timur Tengah mengeluarkan dana sebesar US$ 2.200 setiap kali berkunjung ke Indonesia. Sedangkan, turis asal negara lain hanya sebesar US$ 1.200.

(Lihat Video: Investasi Raja Salman di Bawah Harapan)

Halaman: