Tiga Skenario Pemerintah Selamatkan BUMN dari Pandemi Corona

Arief Kamaludin (Katadata)
Sejumlah perusahaan BUMN akan menerima dana dukungan dari pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total Rp 153,7 triliun.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
15/5/2020, 15.52 WIB

3. Dana Talangan

Skenario bantuan ketiga dari pemerintah yaitu melalui pemberian dana talangan. Dana talangan ini diberikan dalam bentuk investasi non permanen pemerintah melalui special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan penempatan dana pemerintah pada bank peserta.

(Baca: Pemerintah Guyur Perbankan Rp 35 Triliun untuk Program Restrukturisasi)

Adapun perusahaan pelat merah yang akan menerima dana talangan ini yaitu PT Garuda Indonesia Tbk sebesar Rp 8,5 triliun dalam bentuk investasi non permanen. Dana talangan ini diberikan karena jumlah penumpang Garuda turun hingga 95% imbas pandemi corona.

Kemudian holding PT Perkebunan Nusantara (Persero) alias PTPN akan menerima dana talangan sebesar Rp 4 triliun akibat penurunan harga CPO dan volume permintaan ekspor. Lalu KAI akan menerima Rp 3,5 triliun karena operasional yang terbatas.

Sementara itu perusahaan produsen baja PT Krakatau Steel Tbk akan menerima dana talangan Rp 3 triliun sebagai relaksasi kepada industri hilir dan industri pengguna. Terakhir, Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) akan menerima Rp 650 miliar untuk modal kerja.

Bantuan untuk BUMN Sudah Tepat?

Menanggapi rencana pemerintah tersebut, pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai pemberian bantuan untuk BUMN ini sudah tepat. "Menurut saya, relatif sudah pas saja," ujarnya kepada Katadata.co.id.

(Baca: Pemulihan Ekonomi akibat Pandemi Corona Bakal Telan Anggaran Rp 318 T )

Pasalnya bantuan tersebut mengcover seluruh sektor penting. Seperti sektor transportasi dengan dana talangan kepada KAI dan Garuda Indonesia yang bisnisnya terpukul akibat PSBB. Selain itu dua BUMN transportasi ini juga membutuhkan tambahan modal kerja.

Kemudian Perum Bulog menurut Toto juga membutuhkan bantuan untuk menyerap hasil panen petani demi menjaga ketahanan di masa pandemi corona.

Begitu pula dengan Hutama Karya yang mendapatkan PMN untuk melanjutkan proyek tol Trans Sumatera. Menurut Toto pembangunan jalan tol Trans Sumatera harus dilanjutkan untuk menstimulus pembangunan ekonomi di daerah agar dapat segera bangkit setelah pandemi berlalu.

Meski demikian, Toto mempertanyakan urgensi pemberian bantuan kepada ITDC di masa pandemi corona saat ini. Meskipun dia mengakui bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang harus segera dipulihkan setelah pandemi ini berlalu.

"ITDC harus segera bersiap sebelum wisatawan datang kembali. Jadi, PMN ini sebenarnya bisa dipahami," katanya.

(Baca: Pemerintah Tambah Anggaran Pemulihan Ekonomi Corona Rp 56 T pada 2021)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin